Bab-13

149 32 2
                                    

[Cinta Lama Hadir Lagi]

Hidup itu seperti resep dengan semua bahan yang sempurna.

18-12-2020

_________________________________________

"Kak Jendra, sini duduk. Utari mau panggil ibu dulu didalem, ayah lagi ke rumah tuan Sutardji untuk mengurus pekerjaan." Utari segera beranjak dari duduk nya dan masuk ke dalam rumah.

Rajendra segera duduk di tempat Utari yang kini kosong. Dan memulai berbincang-bincang dengan Sekar.

"Lama tidak berjumpa," ucap Jendra sambil tersenyum kikuk.

"E-eh, iya kak." Sekar mencoba tidak tegang dan gugup, jika berhadapan dengan pemuda yang sudah lama ia kagumi secara diam-diam.

"Bagaimana kabar mu?" Jendra mencoba berbasa-basi untuk mencairkan suasana atmosfer yang kaku ini.

"Baik."

"Syukurlah."

"Kalau kakak, bagaimana kabarnya selama di Surabaya?" tanya Sekar yang sudah mulai terbiasa.

"Saya, baik juga." Jendra tersenyum lagi.

'Senyuman itu, yang dulu membuat aku suka sama kakak.' Monolog Sekar dalam hati kecilnya. Dan membalas senyuman itu.

"Syukurlah," ucap Sekar mencoba melanjutkan obrolannya.

"Kamu sudah lulus sekolah?" tanya Jendra.

"Sudah, belum lama lulus kak."

"Mau melanjutkan kuliah?"

"Tidak, saat ini tidak memungkinkan untuk kuliah, sedangkan negeri ini baru saja berpindah tangan kekuasaan." Sekar menghembuskan napas nya.

Dia melanjutkan lagi ucapannya, "jika kondisi negeri ini sudah stabil, aku akan melanjutkan pendidikan ku."

Jendra menganggukkan kepalanya, "baguslah kalau begitu."

Tak lama, ibu Utari keluar dari dalam rumahnya.

"Jendra?!"

"Bibi," ucap Rajendra segera beranjak dari tempat duduknya dan menyalami tangan ibunya Utari.

Keponakan dan bibi itu saling berpelukan.

"Jendra, rindu keluarga besar yang ada disini," gumam Rajendra, yang masih terdengar oleh ibunya Utari.

"Sama, disini juga pasti pada merindukan mu."

"Bagaimana kabar mu selama di Surabaya?" tanya ibunya Utari lagi.

"Alhamdulillah, baik Bi."

"Bagaimana kabar keluarga yang ada disini?" tanya Rajendra.

"Alhamdulillah baik, pada sehat juga." Ibunya Utari mengelus punggung Rajendra. Dan melepaskan pelukannya.

"Ayo masuk ke dalam, istirahatlah lebih dulu. Pasti kamu sangat capek di perjalanan tadi."

Rajendra mengikuti bibinya dari belakang. Sedangkan Sekar masih bersama Utari di teras rumah.

"Ayo kerumah ku, kita belajar bersama." Ajak Sekar pada Utari, sebagaimana ucapannya kemarin yang mengajak Utari untuk main ke rumahnya.

"Baiklah, tapi kita harus izin dulu ke ibuku hehe. Aku belum izin."

"Ayo minta izin dulu, lebih cepat lebih baik."

Mereka berdua masuk ke dalam rumah orangtua nya Utari dan berpamitan.

秋雨 "Hujan Musim Gugur" [END]Where stories live. Discover now