•°Shadow in Me;40°•

39 7 0
                                    

•°LavenderWriters Project°•

•°Shadow in Me © Kelompok 2°•

•°Part 40 By: lindraVey°•

•°Jum'at, 18 Desember 2020°•




💜Happy Reading💜

Dor!

Elanda terjatuh, dan langsung memegangi lehernya yang tergores akibat pisau yang di todongkan oleh Gerald. Sedangkan Gerald, lelaki itu terduduk di lantai dengan memegangi betisnya yang mengeluarkan darah. Akibat tertembak oleh polisi.

"Elanda!" Devan langsung berlari ke arah Elanda, sedangkan seluruh anak buah Gerald mengangkat tangan mereka karena sudah terkepung banyaknya polisi yang sudah mengitari mereka.

Waktu berjalan, semakin banyak juga mobil polisi yang berdatangan karena kejadian ini.

Falshback on.

Devan, Diki, Noval serta Diandra ingin menemui Elanda. Tapi, saat Devan ke rumah Elanda, Elanda tidak di rumah. Devan mempunyai firasat yang buruk, kemudian mengecek GPS untuk mengetahui posisi Elanda saat ini. Untungnya Devan tau kebiasaan Elanda yang memang selalu mengaktifkan GPS di ponselnya ini.

Jika kalian bertanya Devan tau dari siapa, jawabannya adalah Raksa. Laki-laki itu pernah memberitahunya beberapa waktu yang lalu. Mungkin laki-laki itu sudah mendapatkan firasat mengenai kejadian ini.

"Ini, kan?"

"Apaan? Elanda di mana?" tanya Diki yang merebut ponsel Devan yang terdiam.

"Lah? Ini bukannya markas Devilsion?" tanya Noval.

"Itukan tempat Rion?" tanya Diandra. Diandra yang memang ikut, karena Noval yang mengajak dirinya untuk kembali membahas tentang Rion.

"Gila! Tuh cewek nekat banget!" seru Diki.

"Kita ke harus nyusul ke sana sekarang," tukas Devan yang kemudian mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi, dan membuat Noval serta Diki was-was, karena mereka juga membawa seorang cewek.

"Tenang aja, gue sering ugal-ugalan," ujar Diandra yang sudah menebak apa yang dipikiran Noval dan Diki.

Lima belas menit kemudian, mereka sampai. Di luar nampak sepi, tapi mereka yakin di dalamnya banyak manusia tidak berhati.

Geng itu terkenal karena sering membuat keributan bahkan balap liar.

"Sekarang kita masuk, tapi jangan ada yang bersuara," ucap Devan memberi arahan pada mereka bertiga.

"Lepasin Elanda!!"

Devan dan yang lainnya berhenti kala mendengar teriakan seseorang. "Saphira?" gumam Devan.

"Gawat! Gimana dong? Lo tau, geng Devilsion gimana? Mereka dalam bahaya!"

"Panggil polisi sekarang!" titah Devan.

"Tap—?"

"Apa?! Nyawa dua cewek lagi bahaya di dalam sana!" tekan Devan pada Diandra yang ragu.

02;Shadow In Me✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang