•°Shadow in Me;12°•

41 8 0
                                    

•°LavenderWriters Project°•

•°Shadow in Me © Kelompok 2°•

•°Part 12 By: Awliyaslv_°•

•°Rabu, 25 November 2020°•

💜Happy Reading💜

Elanda keluar dari sebuah minimarket dengan kedua tangan yang menenteng dua kantong plastik besar berisikan camilan dan keperluan seorang perempuan. Diliriknya jam tangan yang bertengger di pergelangan tangannya. Ternyata sudah jam sembilan malam.

Elanda menghela napasnya. "Fiks, gue kemaleman."

Ini semua terjadi karena minimarket yang ramai pengunjung, membuat dirinya harus ekstra sabar menunggu antrian. Meskipun jarak minimarket dengan rumahnya tak terlalu jauh, tapi tetap saja Elanda ngeri jika harus pulang sendirian. Jalanan yang harus ia lalui untuk sampai di rumahnya itu, cukup sepi di jam segini.

Salahnya juga sih, tadi menolak saat papanya menawarkan diri untuk mengantarkan dirinya.

"Bismillah aja, deh. Semoga gak ada apa-apa," lafal Elanda pelan.

Dengan sedikit keberanian yang tersisa, gadis itu pun melangkahkan kakinya menyusuri jalanan seorang diri. Untung saja, pencahayaannya cukup terang. Setidaknya, hal itu masih membuat Elanda merasa tenang.

Namun, saat Elanda hampir sampai di persimpangan gerbang masuk kompleknya, seorang laki-laki remaja menarik tangannya begitu saja.

"Hai, cantik," sapa laki-laki itu dengan seringainya.

"Lo siapa berani nyentuh-nyentuh gue?! Lepasin tangan gue!" Elanda memberontak dari cekalan laki-laki yang usianya sepertinya juga tak beda jauh dengannya.

"Gue bakal lepasin lo, setelah kita bermain-main."

"Bangsat! Lepasin!" Dengan sekuat tenaga Elanda mendorong laki-laki itu. Tanpa memperdulikan belanjaannya, Elanda melarikan diri dari laki-laki itu.

Tapi sayangnya, Elanda salah memilih jalur. Bukannya berlari ke arah komplek perumahannya, dia malah pergi ke arah sebaliknya. Sesekali dia menoleh ke belakang, melihat apakah laki-laki tadi masih mengejarnya. Sialnya, iya.

'Ya Allah, tolong Elanda,' pinta Elanda pada sang Kuasa dalam hatinya.

Napas Elanda mulai tersengal-sengal, karena berlari cukup jauh. Sampai ia tak menyadari keberadaan lubang di depan, yang membuat dirinya terjauh.

"Shit! Kaki gue," ringis Elanda sambil memegangi kakinya yang terkilir.

"Hah! Lo gak akan pernah bisa lari dari gue, girl," congkak laki-laki itu.

Elanda menatap laki-laki itu nyalang. "Lo tuh siapa, sih? Gue gak kenal sama lo! Buat apa lo gangguin gue?!"

"Gue?" Laki-laki itu mendekati Elanda dan berjongkok di samping gadis itu. "Gue Arion Delano. Yakin lo gak kenal sama gue? Raksa aja kenal," lanjut laki-laki bernama Arion itu.

02;Shadow In Me✔Where stories live. Discover now