•°Shadow in Me;13°•

42 8 0
                                    

•°LavenderWriters Project°•

•°Shadow in Me © Kelompok 2°•

•°Part 13 By: Awliyaslv_°•

•°Rabu, 25 November 2020°•

💜Happy Reading💜

Hari ini, pelajaran olahraga kelas Elanda akan dijadikan satu dengan kelas Devan. Alasannya adalah, Pak Dani—guru olahraga yang biasanya mengajar di kelas Elanda sedang izin. Jadilah Pak Maman yang menggantikan.

Elanda berdiri di barisan paling depan, tepat di samping Devan. Entah sejak kapan laki-laki itu berdiri di sana. Padahal sebelumnya, Sabila lah yang berada di tempat itu.

Sekarang Sabila malah berbaris tepat di belakangnya.

"Sekarang, kita pemanasan dulu!" seru Pak Maman, "Aldo, tolong pimpin!" lanjut pria itu menyuruh salah satu murid dari kelas Devan untuk memimpin gerakan pemanasan di depan.

"Kok saya, sih, Pak? Kenapa gak Bapak aja?" sahut Aldo yang sepertinya tidak terima.

"Kamu mau membantah saya? Mau, saya kasih nilai nol?" ancam Pak Maman.

"Dih, ngancem. Gak asik banget." Dengan wajah kesal, murid bernama Aldo itu maju ke depan.

"Do! Mau gue temenin, gak?" seru Noval menawarkan diri.

"Ogah! Lo pikir gue cowok apaan! Mending Elanda aja, hehe." Aldo memberikan cengirannya kepada Elanda, membuat gadis itu memasang wajah ngerinya.

Bagaimana bisa laki-laki itu mengetahui namanya? Seterkenal itukah dirinya?

"Enak aja! Gak ada Elanda, Elanda!" sahut Devan tiba-tiba.

"Nah, loh! Pawangnya ngamuk," kompor Diki.

"Cieee!" sorak semua murid membuat Elanda menunduk, menahan malu.

'Maksud nih bocah apaan coba?' batin Elanda sembari melirik kesal kepada Devan.

"Jangan berpikir yang enggak-enggak dulu, lo semua! Kakinya Elanda tuh lagi sakit. Makanya gue ngomong gitu," alibi Devan.

Padahal dirinya sendiri tidak tau kenapa tadi dia bisa berucap seperti itu.

"Kok lo tau, kalo kakinya Elanda sakit?" cecar Aldo berniat menggoda Devan yang biasanya tak pernah sepeduli ini pada perempuan.

"Taulah! Orang gue yang nolongin. Udah lah! Banyak bacot lo! Buru mulai." Devan merasa kesal karena terus-menerus digoda oleh teman-temannya.

Saphira yang sedari tadi berperan sebagai penonton, hanya tersenyum tipis. Saking tipisnya, tidak akan ada yang tau kalau dia tersenyum. Saphira bersyukur, ternyata Devan sepeduli itu pada Elanda.

"Cie, yang diperhatiin sama Devan," bisik Sabila pada Elanda dengan nada menggoda.

"Mau gue tampol lo?" desis Elanda yang hanya ditanggapi kekehan oleh Sabila.

02;Shadow In Me✔Where stories live. Discover now