•°Shadow in Me;22

25 7 0
                                    

•°LavenderWriters Project°•

•°Shadow in Me © Kelompok 2°•

•°Part 22 By: gloriarafael°•

•°Senin, 07 Desember 2020°•

💜Happy Reading💜

Setelah kejadian malam itu, Devan menyadari satu hal. Ia seperti mendapat penunjuk akan semua ini.

Kini pria berpakaian acakan itu diam menunggu di belakang sekolah. Ia berhasil membuat janji dengan seseorang.

Setelah menunggu cukup lama akhirnya yang ditunggu datang. Devan sedikit bingung karena untuk pertama kalinya gadis itu tersenyum padanya, seperti mengetahui sesuatu yang ingin Devan tau.

"Thaks lo udah mau da–"

"To the point aja, gue gak punya banyak waktu," ujar Saphira dingin.

"Elanda."

Saphira terkekeh pelan kemudian duduk di bangku. "Bagus deh lo udah sadar, gue udah nunggu lama soalnya."

"Maksudnya?" tanya Devan bingung.

"Arwah itu," jawab Saphira santai.

Devan menegang mendengar itu. Sekarang ia benar-benar yakin bahwa Saphira dapat membantunya. Devan mulai duduk di sebelah Saphira.

"Elanda punya masa lalu yang menyedihkan. Dia punya pacar bernama Raksa, seorang ketua geng motor yang punya banyak musuh tapi gak ada yang menang melawannya."

"Raksa," gumam Devan mengingat Elanda pernah memanggilnya dengan nama itu.

"Dari semua musuhnya, ada satu musuh yang benar-benar berhasil ngalahin dia dengan cara merenggut nyawanya." Saphira menatap dalam mata Devan. "Dia Rion, sepupu lo."

Devan menutup mulutnya kaget. Ia tidak percaya akan kenakalan Rion yang sudah melewati batas.

"Lo pasti paham gimana perasaan Elanda. Iya, dia terpukul atas kepergian Raksa. Sulit dideskripsikan, tetapi cinta Raksa dan Elanda benar-benar nyata dan sulit dirobohkan."

Mendengar tentang cinta Elanda terhadap Raksa, timbul sedikit rasa sakit di hati Devan.

"Lo harus tau kalau arwah Raksa belum benar-benar pergi. Dia masih di sini, menyelesaikan apa yang belum selesai."

"Apa itu?" tanya Devan antusias.

"Lo, Van. Raksa milih lo buat jagain Elanda karena cuma lo yang paham sifat Rion. Raksa ngerasa lo bisa jadi tameng Elanda," jawab Saphira yakin.

"Gue bakal jagain Elanda, apapun itu gue akan tetap ada buat dia. Tapi, kenapa Raksa tetap belum pulang?"

Saphira tersenyum miris. "Gue gak bisa jelasin semuanya tapi gue percaya sama lo. Lo bakal paham dan bisa jagain Elanda buat Raksa." Saphira menepuk pundak Devan memberi semangat dan beranjak ingin pergi. "Semangat! Lo bisa, gue bakal bantuin dari belakang!"

Devan tersenyum tulus guna berterimakasih atas kesediaan Saphira.

Saphira langsung beranjak pergi, tetapi sebelum pugung Saphira benar-benar menghilang, Devan melihat sesuatu yang tak bisa ia percaya.

02;Shadow In Me✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang