•°Shadow in Me;10°•

47 8 0
                                    

•°LavenderWriters Project°•

•°Shadow in Me © Kelompok 2°•

•°Part 10 By: restianjani993 MandaVire °•

•°Senin, 23 November 2020°•

💜Happy Reading💜

Senin pagi Elanda sudah siap dengan seragam lengkap miliknya. Tak lupa ia membawa topi tuk dipakai saat upacara.

Elanda menuruni tangga rumah dengan senyum yang mengembang.

Sesampainya di ruang makan, sang empu tersenyum riang, kala menemukan Papa dan Mamanya yang sudah siap dengan sarapan di atas meja makan.

"Pagi, Ma, Pa!" sapa Elanda duduk di salah satu kursi.

"Pagi juga sayang," balas Frans dan Jihan. Setelah itu mereka mulai sarapan dengan tenang.

Tapi sayang, tak berlangsung lama, karena Frans, Papa Elanda membuka suara.

"Besok kita pergi?" tanya Frans ambigu.

"Kemana?" bingung Jihan yang masih belum paham arah pembicaraan.

Frans pun menghela nafas, sebenarnya tidak ingin membicarakan hal ini di depan sang anak kesayangan, tapi sepertinya ia perlu membicarakannya. "Makam Raksa."

Deg.

"Uhuk, uhuk." Elanda seketika tersedak makanan, membuat Jihan langsung menyerahkan segelas air padanya.

"Gak papa? Pelan-pelan dong, sayang," panik Jihan mengusap punggung sang anak.

Elanda membersihkan mulutnya. "Gak papa, Ma."

Dan sudah, setelah itu mereka kembali ke posisi masing-masing.

Frans dan Jihan kembali menatap Elanda, tampak meminta jawaban, membuat gadis itu menelan saliva bingung.

Benar, besok tepat dua bulan kepergian Raksa, seseorang yang teramat spesial bagi Elanda. Ini sudah lewat beberapa waktu, tapi Elanda masih tak sanggup datang dan berkunjung.

Bukannya takut, tapi hatinya yang belum siap. Elanda selalu merasa, bahwa Raksa tetap ada di sisinya.

"Sayang?" Jihan memanggil Elanda.

"Eum ... Elanda gak, Ma," sang empu akhirnya membalas, menunduk sembari memainkan kukunya.

Frans menghela nafas pasrah. "Oke. Yaudah, kita pergi aja ke sekolah sekarang. Nanti kamu telat."

••••

"Elanda sekolah dulu, ya, Pa?" pamit Elanda mencium tangan sang Papa.

"Nanti pulang Papa jemput, ya?"

Gadis itu tak menjawab dan hanya menganggukkan kepala.

Elanda turun dari mobil dan mulai memasuki sekolah. Matanya masih tampak bergetar, menahan tangis mengingat pembicaraan di ruang makan barusan.

"Makam Raksa."

Elanda tersenyum, mengusap air mata yang tak sadar turun. Ia mendongak, berusaha kuat.

02;Shadow In Me✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang