10. Flashback one

570 491 191
                                    

"Biarkan Kirei sendiri dulu," ucap Hezie seraya menahan lengan Derjov.

"Kamu sendiri yang bilang, aku harus memperjuangkan rumah tanggaku. Tapi belum apa-apa aku sudah merasa hancur."

"Untuk sekarang biarkan dia sendiri, semuanya akan baik-baik saja." Hezie menepuk bahu Derjov, "Aku tahu kamu belum hancur dan kamu masih belum menyerah."

Hidup memang adil, Derjov yang terlahir sempurna, memiliki segalanya, namun siapa sangka jika cintanya bertepuk sebelah tangan. Bukankah keadilan ini terasa sedikit kejam? Mungkin Kirei terdengar seperti wanita yang tidak tahu diuntung. Tapi semua yang Kirei lakukan juga tidak bisa disalahkan.

"Dia gak menghargai aku sama sekali," Derjov mengepalkan tangannya.

"Jov, tolong jangan membenci Kirei."

"Tapi dia sudah keterlaluan-"

"Pikirkan tentang Zavel, kalian harus tetap bersama untuknya." Hezie duduk di atas sofa, "Aku sudah bosan melihat kalian bertengkar terus." Wanita itu memijat pangkal hidungnya. "Cuma kamu satu-satunya harapanku dalam hubungan ini."

Derjov ikut duduk, berusaha meredam emosinya. "Maaf Kak."

"Jangan salahkan dirimu, kamu memang sudah mencoba yang terbaik." Hezie diam sejenak, "Bisakah kamu menceritakan bagaimana awalnya kalian bisa menikah?"

"Kenapa tiba-tiba?"

"Mungkin kamu butuh orang untuk mendengarkan cerita versimu setelah semua hal yang aku tahu hanya dari versi Kirei." Hezie berdiri, dia keluar hendak mengambil sesuatu.

"Entahlah, Kak." Derjov tidak mengerti, "Ini bukan waktunya untuk mengobrol soal itu apalagi mendongeng."

Hezie kembali dengan membawa champagne, dia duduk setelah menuangkannya ke dalam gelas. "Kamu tidak bisa selalu mengejarnya, kali ini biarkan dia sendiri, lalu ayo mulai ceritanya dan minum bersamaku. Kau butuh pelampiasan."

***

Kembali ke masa lalu, Pejabat Eksekutif Tertinggi perusahaan Khlenzio sedang menikmati wine seraya duduk di kursi kebanggaannya. Suatu kebiasaan ketika merasa stres karena pekerjaan yang mencekiknya, dia akan berlari ke anggur merah itu.

Namanya Derjovzier Khlenzio, terlahir dengan sendok emas, seorang putra tunggal, dan juga pewaris tahta sebagai pemimpin kerajaan bisnis terbesar di negaranya. Malam ini Derjov pergi sendirian, tidak ditemani bodyguard pribadinya seperti biasa.

Ruangan khusus itu terasa membosankan karena hanya ada dirinya di sana. Akhirnya Derjov memutuskan untuk bermain sebentar di lantai satu. Dengan kesadaran yang tinggal setengah, pria itu terus memesan anggur di salah satu bar kemudian meminumnya rakus.

"Lihat dia sangat cantik. Apa dia artis itu? Aku pernah melihatnya di salah satu stasiun televisi."

"Eh dia kan Bianca Kirei si penyanyi solo itu, kenapa dia di sini?"

Dua pria di dekatnya sangat berisik. Derjov mendengar pembicaraan mereka dengan sangat jelas, lantas menoleh ke arah yang dimaksud. Terlihat seorang wanita cantik baru saja masuk ke dalam klub dengan gaun berantakan. Terlihat muda dan sexy.

Derjov masih tak berkutik, dia ingin melihat apa yang akan wanita itu lakukan di tempat ini. Sayang sekali padahal dia masih muda, apa tidak takut ketahuan dan karirnya jatuh karena ini?

Wanita bernama Kirei itu berjalan santai ke arah Derjov, kemudian duduk tepat di sebelahnya. Selanjutnya yang dia lakukan hanyalah memesan anggur, menghiraukan beberapa pria yang mengajaknya berinteraksi. Dia terlihat sangat kacau.

Can You Love Me? .endWhere stories live. Discover now