EPILOGUE

125 3 0
                                    

"Makasih Rei." Derjov merangkul istrinya.

"Sepertinya aku yang harus berterimakasih." Kirei tersenyum memegang tangan Derjov.

Mereka sedang duduk di sofa ruang tengah sambil menonton televisi berdua. Ditemani makanan ringan dan semangkuk mie instan yang sudah habis, malam ini si Bapak CEO itu tiba-tiba mengajak istrinya makan mie.

"Tidak Rei, aku yang berterimakasih karena telah menerimaku."

Kirei menggeleng. "Kamu sudah banyak sakit hati karena aku, tapi kamu masih bertahan, jadi aku yang berterimakasih."

"Aku yang-"

"Mau sampai kapan kalian berdebat? Oh ayolah Dad, Mom, dari dulu kalian selalu bertengkar. Apa karena ini kalian akan bertengkar juga?" Zavel tiba-tiba datang dan mengambil remot televisi dari Derjov. Dia duduk di bawah, di atas karpet.

Derjov dan Kirei terkekeh mendengarnya.

"Bagaimana sekolahmu?" Kirei mengusap rambut putranya.

"Sudah selesai sarjana," jawab Derjov. "Di luar negeri."

"Wahh dengan usia semuda ini? Mommy sangat bangga padamu nak." Kirei tersenyum senang. "Meski kamu anak sultan, kamu harus tetap banyak belajar dan mengasah kemampuan. Jangan bergantung pada Daddymu."

"Tenang saja Mommy, aku akan membangun perusahaanku sendiri dan menyaingi Daddy nanti." Zavel menoleh dan mencium punggung tangan Kirei sambil tersenyum.

"Loh, mana bisa begitu?" Derjov tidak terima. Perusahaannya ini sudah ada dan diwariskan dari Kakeknya, Zavel sebagai pewaris tunggalnya harus mau meneruskan usaha keluarga.

"Jov...." Kirei menepuk pundak suaminya. "Kalo Zavel mau jadi pengusaha, jangan menyaingi Daddymu. Harus meneruskan perusahaan."

"Tapi Mom..."

Derjov tampak berpikir. "Aku juga tahu bagaimana rasanya dipaksa meneruskan usaha keluarga."

Kirei menghela napas.

"Tapi tidak, aku menyekolahkan Zavel mahal-mahal di jurusan bisnis agar dia bisa menangani perusahaan dengan baik nanti. Bukan malah menjatuhkan perusahaan keluarga." Derjov berkata serius.

Zavel malah nyengir. "Bercanda Daddy, tentu saja aku akan memimpin perusahaan, ini tanggung jawabku sebagai pewaris tunggal."

"Kamu bersungguh-sungguh Zavel?" Kirei menatap putranya sendu.

"Tentu Mom, aku menyayangi kalian. Melihat kalian bahagia bersama saja sudah cukup. Selama ini Daddy memberikan semua kasih sayangnya sampai aku tidak merasa kekurangan apa pun. Aku sangat menghormatinya, kata-kata Daddy adalah perintah bagiku."

Derjov jadi terharu, lantas memeluk putranya. "Kamu juga sudah mempertemukan Daddy dengan Mommy. Kamu telah menyatukan kembali keluarga kecil kita. Daddy sudah sangat bangga padamu nak."

Zavel membalas pelukan Ayahnya, ikut terharu. "Daddy harus membelikanku Ferrari kalo gitu."

Derjov menjitak kepala putranya sayang. "Dasar kau!"

Kirei yang melihat interaksi mereka, hampir meneteskan air mata. "Kalian sangat hebat dan kompak. Derjov telah membesarkan Zavel dengan sangat baik. Aku beruntung memiliki kalian di dalam hidupku."

"Oh iya." Derjov membuka pelukannya dan menoleh pada Kirei. "Kemarilah Rei."

Kirei tersenyum dan ikut bergabung. Mereka akhirnya berpelukan bertiga. Melepas rindu yang amat sangat. Setelah sekian lama, ruang tengah Mansion keluarga Khlenzio yang biasanya sepi itu, kini terisi dengan kehangatan dan kelengkapan penghuninya.

Keluarga kecil yang saling menyayangi.

Impian Zavel bertemu dengan Ibunya sudah terwujud. Dan penantian Derjov selama ini tidak sia-sia. Memilih bertahan selama bertahun-tahun meski selalu disakiti, terbalaskan dengan sangat indah.

Dan pertanyaan Derjov selama bertahun-tahun juga sudah terjawab.

Kirei dapat mencintainya.

end.

*pict yang ada tidak berhubungan dengan adegan di chapter ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*pict yang ada tidak berhubungan dengan adegan di chapter ini

Terimakasih banyakkkk sudah membaca cerita ini. Jangan lupa tekan bintang di setiap chapter, dan mampir ke akunku, ada kisah lain yang menarik untuk dibaca!

Sekali lagi terimakasih telah mengikuti kisah ini, semoga harimu menyenangkan.

novemburn.

Can You Love Me? .endWhere stories live. Discover now