23. She is everything

53 4 0
                                    

Derjov duduk gusar di meja kerjanya. Ingin sekali melangkahkan kaki untuk mencari istrinya yang hilang semalaman, namun kewajibannya sebagai pemimpin perusahaan tidak bisa dihindari. Ada berkas penting yang harus dia periksa.

Karena saling marah. Dia kira Kirei juga akan pulang sendiri nanti. Tapi lama-lama dia khawatir mengingat Jevian ada bersamanya. Derjov sangat tidak menyukai pemuda itu, melebihi tidak sukanya pada Guelzio.

"Kamu kemana Rei?" Derjov mengusak rambutnya frustasi. Ini sudah siang, Derjov bahkan hampir lupa nanti malam mereka harus menghadiri acara pertemuan.

Teman, manajer, dan kenalan Kirei telah dia hubungi. Bahkan manajer klub malam yang waktu itu pun sudah dia hubungi, namun tidak ada yang tahu di mana Kirei. Zavel juga menangis karena sudah tidak melihat Mamanya dari kemarin.

Derjov tidak bisa menghubungi Kirei langsung karena ponselnya rusak saat itu.

"Aku pacarnya, tentu saja aku juga akan mencarinya Jov."


Sambungan diputus sepihak oleh Derjov. Dia malas harus menghubungi pria menyebalkan itu, Zeon Guelzio, selingkuhan istrinya. Dia sebenarnya selalu bersikap baik dan ramah pada Derjov, hubungan mereka selayaknya teman, meski mungkin saling menjatuhkan di belakang.

Derjov juga ingin mencari Kirei sendiri dengan mobilnya, namun kembali teringat kata-kata Kirei saat bertengkar kemarin cukup membuat hatinya terluka. Apa selama ini yang dia lakukan hanya membuat Kirei semakin tidak nyaman?

Beberapa waktu setelah menelepon Guelzio, yang Derjov lakukan hanya menggenggam ponsel sambil duduk di sofa ruang tamu. Dia meninggalkan berkas-berkasnya karena tidak bisa fokus.

"Apa kemarin sikapku terlalu kasar? Argh, wanita itu memang keras dan suka pergi dari rumah. Sudah tahu sifatnya begitu, aku tetap saja memarahinya." Derjov meremat rambutnya.

Ponselnya tiba-tiba berdering, ada panggilan masuk dari Gerald. Mungkin asistennya itu menghubungi untuk membicarakan tentang limosin atau berkas-berkasnya.

Persetan dengan semua itu, Derjov tidak akan menghadiri acara tanpa Kirei.

Derjov segera mematikan ponselnya, kemudian menghela napas. "Kenapa aku sangat panik? Mungkin saja Kirei memang butuh waktu sendiri, dia tidak akan pergi jauh. Tapi apakah perlu dia menjaga jarak seperti ini?" Derjov jadi kesal sendiri. "Ah tidak, masalahnya Jevian sialan itu ada bersamanya. Aku harus pergi mencarinya."

Pria itu segera beranjak, meraih ponsel dan kunci mobil.

"Tidak perlu kemana-mana, Tuan. Aku sudah di sini."

Suara lembut itu membuat atensi Derjov tertuju padanya. Pria itu segera mendekat dan menarik lengan Kirei yang baru saja menutup pintu utama, membuat istrinya itu menghadap ke arahnya.

"Dari mana saja kamu?"

Kirei menunduk. "Maaf.." ucapnya kemudian memeluk Derjov tanpa disangka.

Pria itu agak terkejut. "Tidak perlu meminta maaf."

Kirei menatap suaminya sayu. "Semua yang aku katakan tentangmu... itu tidak benar. Selama ini kamu sudah menjadi suami dan Ayah yang sangat baik. Aku saja yang tidak menyadarinya, selama ini aku hanya melihat kesalahanmu saja."

Entah kenapa Derjov jadi senang. Setelah Kirei menyadari semua itu, tidak akan sulit untuk membuat hatinya luluh kan?

"Aku salah Jov, aku terlalu banyak menyakitimu." Kirei mulai meneteskan air mata. Setelah pembicaraannya dengan Jevian semalam, dia menyadari segalanya.

Can You Love Me? .endWhere stories live. Discover now