13. Flashback, Guel confess

315 202 136
                                    

"Gerald, aku butuh profil lengkap tentang Bianca Kirei secepatnya." Derjov sedang mengobrol dengan asistennya lewat telepon.

Dia tidak benar-benar pergi dari hidup Kirei, ucapannya saat itu hanya untuk membuat wanita itu tenang. Saat ini Derjov sedang berusaha untuk lebih mengenal siapa Kirei, dan bagaimana latar belakang keluarganya.

"Tenanglah, Tuan. Wanita itu tidak kenapa-kenapa, apa Anda takut jika dia mengandung anak Anda?" Gerald tertawa kecil di seberang telepon. "Tidak ada yang akan berani menuntut Anda karena itu."

"Namanya Kirei dan dia adalah seorang penyanyi. Aku tidak ingin menghancurkan karir atau hidupnya karena hal ini."

"Dengan menikahinya?" Gerald diam sejenak. "Saya ragu, mungkin Anda memang sudah jatuh cinta pada pandangan pertama."

Kalimat yang sensitif itu entah kenapa menusuk telinga Derjov, tercerna secara otomatis oleh otaknya. Kemudian dia malah tertawa. "Ini bukan soal cinta-cintaan, ini soal komitmen."

"Siapa tahu? Bukannya saya menentang pernikahan Anda, tapi berumah tangga tidak semudah itu. Janji suci saja tidak cukup untuk mengikat sebuah hubungan."

Derjov mengernyit, kali ini dia tidak mengerti. Derjov sangat payah jika menyangkut hal seperti ini.

"Anda sudah siap untuk menikahinya, bersamanya selama sisa hidup Anda. Lalu bagaimana dengan Nona Kirei? Anda memang seorang yang terhormat, tapi seorang penyanyi pasti memiliki selera mereka sendiri."

"Maksudmu, dia akan menyia-nyiakan diriku? Dan aku bukan tipenya begitu?" Derjov menjadi kesal.

"Bukan itu maksud saya, Tuan Derjovzier. Saya ingin Anda juga memikirkan kebahagiaan Anda sendiri-"

"Aku akan bahagia," Derjov menyela. "Waktu bisa merubah hati seseorang. Jika bukan sekarang, dia pasti akan menerimaku nanti, dan semuanya akan baik-baik saja."

Terkadang Derjov tidak dapat membedakan antara bisnis dan hidupnya sendiri. Dia tidak mau tahu bagaimana karakter Kirei yang sebenarnya atau memahami tentang pernikahan.

***

"Kirei, apa yang salah denganmu?" tanya seorang manajer setelah Kirei selesai dengan pemotretannya. "Aku dengar mereka harus bekerja keras untuk menutupi kantung mata dan wajahmu yang tidak terawat. Kamu juga tidak bisa berpose dengan baik dan natural seperti biasanya."

"Aku sangat lelah Jessi, aku punya masalah baru dalam hidupku." Kirei duduk di depan meja rias, lantas melepaskan pernak-pernik di rambutnya.

"Oh pantas saja, memangnya ada masalah apa?"

"Maaf, itu bukan urusanmu," ucap Kirei ketus. Dia segera beranjak meninggalkan Jessi.

"Ini jelas urusanku, aku ini manajermu!" teriak Jessi dengan kesal, dia yakin Kirei menyembunyikan sesuatu. Wanita itu jadi sensitif saat sudah tertekan.

Sesampainya di lobi, Kirei memijat kepalanya yang terasa sangat pusing. Tujuh hari sudah berlalu setelah ditiduri oleh pria asing, dia jadi trauma. Kirei tidak bisa tidur nyenyak selama itu, dan menjadi sangat tertutup pada media. Kirei yang dulu sangat ramah, menjadi pendiam dan pemarah.

Setiap langkahnya selalu ada rasa takut jika salah satu dari orang-orang yang dia lewati akan mengenalinya atau melihat perbuatannya di klub, dan menggosipkan dirinya saat mengobrol dengan teman mereka. Meski tanpa Kirei tahu, saat itu Derjov telah menutup semua mata dengan uangnya.

"Seenggaknya Derjovzier Khlenzio benar-benar sudah pergi dari hidupku," gumamnya saat sudah masuk ke dalam taksi. Dia tidak tahu jika Derjov memang pergi, namun pria itu belum menghilang dari muka bumi.

Can You Love Me? .endWhere stories live. Discover now