02. Good morning

876 643 363
                                    

Kirei membuka matanya saat sinar matahari melewati sela-sela tirai jendelanya, mencium permukaan kulitnya dan kelopak matanya hingga terasa begitu menyilaukan. Dengan malas dia bangun dari tidurnya, menatap sang suami yang masih tertidur pulas di sebelahnya tanpa minat, kemudian menguap.

Setelah merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku, Kirei beranjak dari atas ranjang, ingin segera mandi. Namun belum sempat kakinya menapak di lantai, tangan Derjov yang panjang dan berurat tiba-tiba menahan lengannya posesif, padahal matanya masih terpejam damai.

"Sudah bangun Tuan pemarah?" Kirei melirik geli.

Derjov enggan menanggapi pertanyaan itu. Sementara tangannya yang setia menahan lengan sang istri, dengan gerakan cepat menariknya hingga tubuh istrinya terguling kembali di atas ranjang.

"Jov!" Wanita itu terkejut saat Derjov membawanya ke dalam pelukan. "Dasar Tuan bau! Kamu bau Derjovzier, lepaskan aku!" teriaknya sambil memberontak.

Derjov melirik istrinya malas. "Sst, mana ucapan selamat paginya? Tidak ada sopan-sopannya kau sama suami."

"Suami? Di saat seperti ini kau baru ngaku suami─ hmph!" Kirei otomatis membulatkan matanya sebab pria yang berstatus suaminya itu kembali mencuri ciuman hangat yang lembut, namun hanya sesaat.

"Morning kiss untuk Nyonya berisik," ucapnya santai.

"Lepaskan aku Jov, aku mau mandi."

"Sebentar saja, ini masih pagi." Derjov mengeratkan pelukannya, kembali memejamkan mata. Tidak menghiraukan wajah Kirei yang sudah tertekuk geram.

"Tapi ini sudah pukul─"

Ucapan Kirei terhenti sebab mendengar suara ketukan di pintu kamar. Pasangan suami istri itu langsung menoleh ke asal suara. Sudah dapat menebak siapa yang datang, pasti Hana dengan Zavel di gendongannya.

"Itu Zavel minta susu," akhirnya Derjov melepaskan pelukannya. Meski terpaksa, padahal dia belum puas mengganggu pagi wanita itu.

Kirei menghela napas lega, merasa tenang setelah lepas dari pelukan suaminya sendiri. "Aku malas buka pintu, kau saja sana yang ambil Zavel."

"Kau lihat aku sedang tak memakai pakaian? Kau ingin Hana melihat semua aset berhargaku ini?" Tentu saja Derjov tak sempat memakai piyama setelah puas bermain ranjang dengan Kirei semalam.

Selanjutnya wanita itu hanya mendengus dan segera beranjak untuk membukakan pintu. Menurut Kirei pribadi, tubuh merupakan bagian luar biasa dari suaminya. Dia tidak mau membaginya dengan siapapun. Meski Derjov kadang sangat menyebalkan.

Kirei menatap Hana tanpa ekspresi setelah membuka pintu, menyambut pagi baby sitter itu dengan ekspresi tak menyenangkan, lantas segera mengambil alih Zavel dari gendongannya tanpa mengatakan apa pun. Kemudian kembali ke ranjang bersama putra kecilnya yang masih tidur itu.

Semoga jalan takdir Hana selalu dimudahkan sebab sudah dapat majikan yang tak ada ramah-ramahnya sama sekali.

Derjov segera bangun sambil tersenyum, menantikan putranya dengan bersemangat. "Zavel─"

"Dia masih tidur," sela Kirei saat menyadari tingkah suaminya yang akan mengajak Zavel berinteraksi.

Ekspresi Derjov jadi keruh. Otomatis pria itu kehilangan semangatnya dan hanya bisa memperhatikan Mama muda itu mengerjakan tugasnya, dengan hati-hati menyamankan posisi duduk. Tidak ingin putranya terganggu, lantas menyandarkan tubuhnya ke kepala ranjang, bersiap menyusui putranya. Suatu kebiasaan di pagi hari.

Sebenarnya Derjov sedikit tidak dapat melihat peristiwa ini, di mana dia harus membagi sesuatu yang sangat berharga dengan putranya sendiri.

Kirei tersenyum melihat putranya yang masih memejamkan mata sambil minum. Namun senyumannya lenyap ketika menyadari Derjov masih duduk di sebelahnya, menatap dadanya tanpa berkedip. "Kenapa kamu liatin gitu? Kemarin 'kan kamu udah." Kirei mendorong wajah Derjov, berusaha mengalihkan pandangan pria itu.

Can You Love Me? .endWhere stories live. Discover now