25. Six member boygroup

52 3 0
                                    

Derjov memukul dinding dengan kepalan tangannya hingga luka yang kemarin kembali basah. Semua orang yang ada di rumahnya tampak cemas. Sementara di depan layar CCTV sudah ada satpam yang sedang memeriksa rekaman sebelumnya.

"CCTV ini tidak aktif sejak kemarin, Tuan," ucap satpam itu sembari menghela napas, dia merasa bersalah karena gagal melaksanakan tanggung jawab.

CCTV dipasang di beberapa tempat, bahkan tepat di luar pintu kamar. Jadi jika Kirei kabur dari rumah pasti akan terlihat di sana. Namun dia pasti telah mematikan semua sistem keamanan malam itu agar tidak ketahuan.

Kirei sudah merencanakan semua ini dengan matang.

Derjov sangat kecewa, sedih, dan sakit hati, dia mulai kehilangan kontrol emosinya. Air matanya tertahan oleh kemarahan yang kian meluap.

Tega sekali Kirei meninggalkannya seperti ini.

"Tuan, pakaian nyonya dan beberapa koper juga tidak ada."

Dari tadi tidak ada kabar baik yang Derjov dapat. Lantas dia segera meraih ponselnya untuk melakukan panggilan grup yang berisi beberapa bodyguardnya juga Gerald.

"Kali ini aku minta tolong, bawa pulang Kirei. Cari di mana pun kemungkinan dia berada." Derjov berkata tegas. "Yang pertama menemukannya, akan aku naikkan gajinya tiga kali lipat dan berlaku selama kalian bekerja." Orang-orang yang terhubung telepon itu segera melaksanakan tugas.

"Baik Tuan!"

***

Beberapa waktu kemudian, Derjov bersama dua pria berseragam hitam sudah sampai di agensi yang menaungi Kirei.

Jessi dibuat bingung dengan kedatangan CEO itu. Dia menelan ludah, ekspresi Derjov saat ini sungguh menakutkan.

"Tuan Khlenzio, sepertinya keadaan emosimu sedang tidak stabil. Ada apa ya? Apa aku... berbuat salah?" tanya Jessi agak gugup. Padahal mereka bukan pertama kali bertemu.

"Apa kau tahu di mana Kirei?" tanyanya langsung ke inti, segera ingin menemukan informasi tentang istrinya.

"Loh? Memangnya dia kenapa-"

"Dia kabur dari rumah."

Jessi sangat terkejut. "Oh astaga, kenapa dia sangat kekanakan sekali? Maaf tapi... Kirei juga sudah lama tidak masuk, aku baru ingin memarahinya karena sangat tidak disiplin. Jadwalnya jadi berantakan."

Rahang Derjov mengeras, "Ah sial."

"Tolong tenangkan dirimu, aku yakin dia tidak pergi jauh. "

"Dia pasti pergi jauh, mungkin juga ke luar negeri. Dia meninggalkan surat yang menyedihkan."

Jessi memijat keningnya. "Astaga... dia meninggalkan semuanya tiba-tiba. Lalu bagaimana dengan jadwal-jadwal yang sudah ku atur, bagaimana dengan comeback-nya bulan depan? Aku pusing sekali, aku bisa stres rasanya. Kalau begini caranya, mungkin besok karirnya akan hancur."

Derjov mengusak rambutnya frustasi, bisa jadi hanya dia orang yang terakhir melihat Kirei sebelum dia pergi. Setidaknya dia berpikir begitu.

"Di mana Guelzio?" Derjov merasa pria itu pasti tahu tentang ini.

"Dia ada di ruang dance, lupakan saja jika kau ingin menginterogasi manusia itu, akhir-akhir ini dia sibuk latihan. Dia berlatih dengan keras untuk konsernya."

"Kurasa dia akan selalu punya waktu untuk kekasihnya." Derjov mengepalkan tangannya, semoga saja Guelzio tidak terlibat dalam kepergian Kirei atau bogem mentahnya akan melayang ke wajah anggota termuda B7S itu.

Can You Love Me? .endWo Geschichten leben. Entdecke jetzt