24

3.5K 515 90
                                    

*Gimana? Hari kalian menyenangkan?

Senang atau tidak itu pilihan ya.

Tapi aku doakan semoga seberapapun berat hari kalian, kalian semua tetap sehat.

Mau sampai kapan cerita ini berjalan?

Aku ga bisa jawab itu, jadi cuekin aja, ikutin aja alurnya...

SELAMAT MEMBACA ADIK-ADIK MANIS

Bwehehehehe...merinding aing sama kata-kata receh sendiri

*

Menikah dan diam.

Banyak orang melakukannya. Sebuah keputusan sudah diambil setelah memikirkan banyak hal. Dae--Eun meminta waktu untuk dirinya sendiri setelah sore itu.

Pernikahan yang indah walaupun dilakukan diam-diam karena banyaknya pertimbangan yang harus dipikirkan. Chan dan keluarganya memberinya ruang.

Sendiri di beranda kamarnya. Menatap bunga yang dia siram setiap dua hari sekali. Menatap sudut halaman samping di kejauhan.

Merenungi betapa semua berjalan sangat cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Merenungi betapa semua berjalan sangat cepat. Sesuatu yang terlihat mustahil. Apa yang Chan harapkan darinya yang biasa saja ini? Tahukan Chan? Suara beratnya membuat Dae--Eun bagai tersiram air dingin setiap harinya. Bahkan ketika dia mengucapkan janji suci mereka. Chan tidak memerlukan latihan apapun. Dia terlihat seperti tengah mengutarakan isi hatinya.

* "Always find me. I'll never left you behind."

Dae--Eun mengamati sekelilingnya. Kemewahan yang jauh dari angannya selama ini. Alarm tubuhnya sudah terbentuk begitu rupa. Tubuhnya hanya mengerti bekerja, pulang ke rumah sempitnya dan makan sendirian dengan menu seadanya, lalu tidur cepat. Sebuah siklus yang monoton dan berulang menjadi sebuah kebiasaan hidup tanpa variasi apapun.

Beberapa bulan terakhir Dae--Eun merasakan kembali sulitnya membiasakan tubuh untuk segala hal yang diberikan oleh Chan dan keluarganya. Larangan-larangan Chan yang kadang membuatnya kesal. Atau sikap ibu dan ayah mertuanya yang begitu memanjakannya. Bahkan...untuk sikap kakak iparnya yang terkadang mengajaknya memberontak dan memberikan apa yang dia minta. Seperti makan mie ramen pedas dibelakang Chan dan ibunya? Hani mengajaknya melakukan itu beberapa kali lalu mereka diam seribu bahasa bahkan ketika Chan merasa dia mengendus sesuatu yang tidak beres baru saja terjadi.

Dan Dae--Eun belum bisa membayangkan apapun.

"Teman-teman mau pulang...kau baik-baik saja?"

"Eh?" Dae--Eun beranjak dari duduknya dan mendapati Chan datang ke arahnya diikuti oleh teman-temannya yang terlihat memberikan wajah menggoda. "Maaf sudah merepotkan. Seharusnya kalian libur. Maafkan aku..."

Semua bersahutan mengatakan bahwa itu bukan masalah besar untuk mereka. Mereka berbincang sebentar sebelum akhirnya mereka keluar bersama-sama. Dae--Eun dan Chan mengantarkan mereka hingga halaman rumah.

LEVANTER : ISTRI RAHASIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang