7

4.8K 727 40
                                    

Dae--Eun duduk dan menunduk. Di sampingnya, Chan terlihat menahan amarahnya. Baru saja Dae--Eun mengatakan agar Chan tidak melakukan apapun yang bisa memancing pertengkaran lebih lagi dengan Tuan Park.

"Kepada siapa kau menjual cerita itu?"

Chan mengetukkan cincin di jarinya ke arah meja.

Buku-buku jarinya bahkan sudah berdarah ketika dia memilih menghantam tembok daripada menghajar Tuan Park

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Buku-buku jarinya bahkan sudah berdarah ketika dia memilih menghantam tembok daripada menghajar Tuan Park.

Chan mendorong sebuah koper ke depan Tuan Park. "Aku melebihkannya. Jangan ganggu Dae--Eun lagi dan urusan kita belum selesai. Bicarakan semua dengan Jung dan kau akan mengerti siapa aku yang sebenarnya. Aku bukan hanya pria yang pandai menyanyi dan meliukkan tubuh. Kau akan mengerti segera."

"Chan..." Dae--Eun menggeleng dan beranjak keluar dari kafe Tuan Park. Dae--Eun berdiri di depan pintu dan dengan segera menyadari bahwa ada beberapa orang pria sedang mengambil gambarnya. Dae--Eun menunduk dan merapatkan maskernya.

Dia terkesiap ketika tangan Chan menggamit lengannya dan mengajaknya berjalan di sepanjang trotoar. Para pria yang bisa dipastikan adalah para wartawan mengikuti mereka dan memberondong Chan dengan banyak pertanyaan. Mereka seakan tidak akan menyerah sekalipun Chan tidak mengeluarkan sepatah katapun untuk menjawab pertanyaan pertanyaan yang mereka ajukan. Chan terus mengajak Dae--Eun berjalan kembali ke apartemen. Berulang kali Dae--Eun menatap Chan yang mengatupkan mulut dengan mata yang menyiratkan kekesalan.

 Berulang kali Dae--Eun menatap Chan yang mengatupkan mulut dengan mata yang menyiratkan kekesalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka terus berjalan dan Chan segera menarik Dae--Eun masuk ke area apartemen. Mereka menaiki tangga dengan para wartawan yang tertahan di pintu depan karena penjaga yang menanyakan kepentingan mereka.

Chan menekan kombinasi password pintu apartemen Dae--Eun dan membukanya. Mereka masuk dan Chan membawa Dae--Eun masuk ke pelukannya. Napas mereka terengah.

"Semua akan baik-baik saja. Kita akan menunggu Jung sampai ke rumahnya dan bicara dengan adiknya.."

"Para wartawan itu...bagaimana?"

"Biarkan saja. Mereka memang segigih itu. Tapi kita tidak akan menanggapi."

"Chan..." Dae--Eun mendongak. "Bagaimana dengan agensi? Malam ini berita pasti akan segera turun."

LEVANTER : ISTRI RAHASIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang