66

2K 407 75
                                    

*Kalau yang komen banyak aku ngebut...

Sehat semua dulu tapinya ya...itu paling penting...kalian semua...sehat.

Ini versi ga revisi. Nulis langsung up. Jadi kalau ada typo ketawain aja. Ga usah komen. Mengerti?

Happy reading

*

"Huum?"

"Chan melarangmu ke apartemen."

"Oh. Baiklah."

"Dan wajahmu seperti itu."

Dae--Eun terpaku. Dia urung masuk ke mobil keluarga Bang. Sopir keluarga bahkan sudah membuka pintu. "Aku bilang baiklah. Apa aku salah?"

Dae--Eun menatap JB yang berdiri di dekatnya sambil mengamatinya lekat. "Kau mau ke rumahku?"

"Aku orangtua. Ada Hannah yang harus aku pikirkan ketika aku ingin pergi kemanapun."

JB menghela napas ketika mendengar nada sarkas keluar dari mulut Dae--Eun. Situasi benar-benar berantakan. JB bukan satu-satunya yang tidak mengerti mengapa Bang Chan harus membawa Soo Hee ke apartemennya.

JB menatap sekelilingnya. Keadaan di jembatan berangsur sepi. Pihak kepolisian membubarkan kerumunan. Kim Bong dan anak buahnya segera berpencar membagi tugas. Mereka akan tetap berada di sekeliling Bang Chan hingga semua beres.

JB menoleh ketika Dae--Eun merunduk ke arahnya dan masuk ke dalam mobil. JB mengangguk ke arah sopir keluarga Bang yang merunduk dalam ke arahnya. Mobil segera bergerak meninggalkan tempat itu. Meninggalkan JB yang masih terpaku dan berdiri sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

Percobaan bunuh diri yang pada akhirnya diputuskan sebagai masalah keluarga yang memiliki ranah pribadi.

"Apa yang ada dipikiran seorang Christopher Bang maka hanya dia dan Tuhan-nya yang tahu."

JB kembali menghela napas panjang. Dia menyugar rambutnya. Dia meraih ponselnya dan sejenak menjelajah. Berita simpang siur mulai bermunculan. Siaran ulang breaking news bermunculan menjadi potongan-potongan berita yang pada akhirnya membuat penasaran publik.

"Hhhuft..." JB melangkah menjauh dari tempat itu. Dua orang anak buah Kim Bong segera menghampirinya dan mengatakan bahwa mereka akan mengantarkan kemanapun JB pergi karena Chan membawa mobilnya setelah mengatakan bahwa dia akan membawa Soo Hee ke apartemennya. JB masuk ke dalam mobil anak buah Kim Bong. Dia menatap ponselnya dan membaca pesan dari Chan.

"Ooh! Dan dia khawatir keadaan istrinya? Apa yang dia pikirkan?"

Mobil melaju menuju pusat kota sesaat setelah JB menjejak jok mobil dengan perasaan kesal. Dia mencoba menelpon Dae--Eun. Dan sesaat kemudian menyadari kebodohannya sendiri. Tentu saja Dae--Eun mematikan ponselnya!

Mobil berhenti 10 menit kemudian di depan apartemen Chan dan JB segera berlari memasuki lobi. Dia bisa melihat anak buah Kim Bong bersiaga di tempat itu. JB masuk ke dalam lift menuju apartemen Chan. Dia mengangguk ke arah Kim Bong yang berdiri di depan pintu bersama dengan Chan yang terlihat berbicara dengan serius.

"Aku pastikan tidak akan ada berita apapun besok pagi."

Kim Bong mendongak menatap JB yang terlihat bertanya-tanya.

"Terimakasih hyung."

"Baiklah. Aku tidak akan membuang waktu lagi. Aku pergi sekarang. Dan, pastikan keadaan di sini baik-baik saja."

Chan mengangguk dan merunduk dalam. Kim Bong menepuk pundak JB dan berlalu bersama dua anak buahnya.

"So? Ada yang terlewat olehku?"

LEVANTER : ISTRI RAHASIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang