58

2.5K 452 99
                                    

Terima kasih yang sudah mendoakan saya panjang umur, murah rejeki, sehat.
Mari aamin kan doa-doa baik semoga kembali hal yang sama buat kalian yang sudah mendoakan doa baik untuk saya.

Aamiin aamiin allahuma aamiin

Maaf tidak bisa membalas satu persatu

Terimakasih banyak

Happy reading ya. Tadi siang agak sibuk. Jadi update barengan babi ngepet pada pulang kandang hehe

*

Chan merunduk mengawasi kertas-kertas di depannya. Asrama sudah sepenuhnya sepi. Namun Chan dan JB memilih berbicara di studio asrama yang kedap suara.

"Sudah dihitung semuanya?"

Chan menunjuk hasil akhir perhitungan harta yang tersisa milik keluarga Choi.

"Kau bisa pergi besok? Aku sudah mengatur pertemuan dengan nyonya Choi bersama pengacara Jung."

"Tentu saja. Jam berapa?"

"Kita berangkat jam 7."

Chan menatap jam tangannya. "Baiklah. Ini menjelang dini hari. Sebaiknya kita tidur di sini."

"Huum."

"Aku sudah meminta Hani ke rumah. Orang tuaku akan pergi cukup lama. Dan aku masih belum yakin dengan situasi ini. Kemungkinan tuan Choi kembali ke Seoul juga harus diwaspadai bukan?"

JB meregangkan tubuhnya. Dia mengangguk dan melepas penutup kepalanya lalu menatap layar komputer Chan.

 Dia mengangguk dan melepas penutup kepalanya lalu menatap layar komputer Chan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau bekerja sangat keras. Bagaimana reaksi anak-anak tentang lagu Victory Song yang masuk sebagai list lagu kemenangan untuk pertandingan Super Bowl Amerika? Kalian mendobrak semuanya. Dari negeri ini baru kalian yang bisa melakukannya."

"Woaaah...itu benar-benar di luar dugaan kami. I can't say anything. Aku bahkan mendengarkan lagi lagu itu berulang kali dan masih tidak percaya."

"Kalian pantas mendapatkannya. Semoga kalian bisa merayakannya setelah kalian berkumpul lagi minggu depan."

Chan mengangguk dan beranjak. Dia melemparkan tubuhnya ke ranjang yang ada di studio.

"Kau bisa tidur di kamarku, hyung."

"Okay. Jangan tidak tidur." JB beranjak dan keluar dari studio. Chan menatapnya hingga pintu studio tertutup rapat. Chan tersenyum. Satu persatu pengakuan dicapai olehnya dan teman-temannya dan Chan tidak berniat mengendurkan tempo kerjanya. Dia tetap akan bekerja sangat keras.

Chan beranjak dan mematikan komputernya. Dia juga mematikan lampu dan hanya menyisakan lampu tidur yang redup. Chan kembali ke ranjang setelah menuliskan sebuah pesan untuk Dae--Eun.

***

Menuju Bucheon dengan mobil, Chan bergantian dengan JB mengemudi dengan sekali berhenti di sebuah tempat untuk minum. Mereka tidak berniat melakukan penyamaran apapun dan membiarkan beberapa orang yang mengenali mereka mengambil foto.

LEVANTER : ISTRI RAHASIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang