47

2.5K 468 73
                                    

Kembali ke Seoul dan berpisah di gedung agensi.

Chan menatap manager Fuyu yang membawa gadis itu kembali ke asrama dengan mobil agensi.

"Kau pulang?"

Chan menoleh mendengar JB bertanya padanya. Dia mengangguk. "Aku memulai cuti ku besok. Tidak sepenuhnya cuti. Hanya saja, aku mungkin melewatkan 3 siaran radio. Aku akan tetap bekerja dari rumah. Aku akan mampir ke asrama sebentar sebelum pulang."

"Apakah sudah waktunya?"

"Huum. Bulan ini. Kami tidak bisa memastikan tanggalnya karena Dae--Eun ingin semua berjalan normal."

"Huum. Aku akan memberimu semangat."

"Thank you."

Mereka melangkah keluar dari gedung agensi dan berpisah karena taksi mereka berlawanan arah. Chan mendekap tasnya dan menghela napas lega. Setidaknya mereka sudah menyelesaikan satu hal tanpa menyakiti siapapun.

Chan masuk ke gedung asrama dan menghempaskan tubuhnya di sofa saat sampai di ruang tengah.

"Selamat datang."

"Ah ya...aku pulang..." Chan tertawa membalas ucapan I.N yang segera duduk di sampingnya. "Kau makan dengan baik?"

"Huuum..." I.N terlihat kesal karena Chan memperlakukan dia seperti anak kecil. Tapi bungsu itu tertawa dan mengangguk. Dia tidak pernah benar-benar merasa kesal.

"Dimana yang lain?"

"Keluar."

"Kau tidak ikut?"

"Minum?"

"Oooh..." Chan mengangguk mengerti. "Mau makan sesuatu?"

"Huum. Aku akan membuat sesuatu. Istirahatlah." I.N beranjak dan mengambil ponsel di kamarnya. Chan kembali merebahkan tubuhnya di sofa. Dia akan menegur semua karena meninggalkan I.N sendiri di asrama.

Chan tidak benar-benar memejamkan mata. Dia mencoba mengalihkan pikiran dari masalah yang sedang berjalan sekarang. Dia menajamkan pendengarannya, dan merasakan langkah kaki I.N yang mondar-mandir di lorong dan di seluruh penjuru asrama. Pendengaran Chan semakin menajam ketika mendengar derap langkah kaki bergantian masuk ke asrama. Chan tidak beranjak dari tempatnya, namun dia bisa merasakan anak-anak yang lain terlihat melambatkan langkah mereka saat mereka tahu dia berada di ruang tengah.

"Selamat datang..." Chan menyapa mereka dengan nada yang sengaja dia panjangkan. Segera saja yang lain tahu bahwa mereka akan menjalani sebuah sidang.

"Jangan diulangi lagi. Meninggalkan I.N sendiri di asrama. Berikan dia cola ketika kalian minum. Kita sudah berkomitmen bahwa susah dan senang kita akan bersama. Kemasi semua barang yang akan kalian bawa pulang. Tidurlah cepat. Pastikan memesan taksi besok jam 8."

Tidak ada yang menjawab. Mereka berderap masuk ke kamar masing-masing tepat ketika I.N datang dengan dua cup mie dan mengulurkan salah satunya pada Chan.

Chan beranjak duduk dan mengacak rambut I.N.

"Terimakasih. Kau pulang dengan kereta atau pesawat?"

"Kereta. Aku akan pergi dengan Bin hyung."

"Salam untuk ayah dan ibumu."

"Ya."

Mereka menikmati mie dan Chan mengingatkan bahwa I.N harus kembali setelah enam hari. Beristirahat di hari Minggu dan memulai segala sesuatu pada hari Senin. Mereka akan sangat sibuk. Kesempatan untuk pulang jarang mereka dapatkan, jadi mereka akan memanfaatkan dengan baik.

Chan berdiri dan melemparkan cup bekas mie nya ke tempat sampah. Dia meregangkan tubuhnya. Perjalanan maraton dari Daegu cukup melelahkan. Tengah malam mereka tiba di gedung agensi dan bergerak ke asrama.

LEVANTER : ISTRI RAHASIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang