34

2.6K 507 80
                                    

Dae--Eun menelengkan kepala dan mendesis kesal. Namun dia memasang wajah se biasa mungkin dan mulai mengambil barang yang dia perlukan.

Dae--Eun meraih ponselnya dan membaca pesan yang Chan tulis. Dae--Eun membalasnya cepat. Dia melirik ke arah dua orang pria yang sedang makan mie dalam cup di minimarket itu. Seketika Dae--Eun merasa konyol dengan apa yang dia lakukan. Mulai menyesali mengapa dia harus mendatangi minimarket itu. Dan lihat apa yang dia dapatkan? Dua orang wartawan baru saja dengan sembunyi-sembunyi mengambil gambarnya.

Dae--Eun mendongak ketika dua orang itu beranjak dan keluar dari minimarket. Dari balik kaca Dae--Eun bisa melihat dua pria itu pergi dengan mobil mereka.

Dae--Eun kembali membaca dengan teliti produk apa yang akan dia beli.

"Sudah?"

"Eh?" Dae--Eun menoleh dan mendapati Chan di sampingnya. Tangan Chan meraih sebotol shampo dan memasukkannya dalam keranjang. "Kau darimana?"

"Berlari. Sekitar sini. Apa ada yang mengganggumu?"

Dae--Eun menggeleng. Lalu menunduk dan beringsut ke lorong yang lain saat melihat beberapa orang gadis terang-terangan mengambil gambar Chan.

 Lalu menunduk dan beringsut ke lorong yang lain saat melihat beberapa orang gadis terang-terangan mengambil gambar Chan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minimarket itu sangat dekat dengan rumah. Dan lihatlah, itu tidak menjamin Chan akan mendapatkan privasinya. Chan bahkan memakai rapat maskernya, tapi masih saja ada yang mengenali dirinya. Pandangan Dae--Eun beradu dengan Chan ketika mereka berhadapan berbatas display. Mata Chan menyipit membuat Dae--Eun tersenyum samar.

Dae--Eun membawa barang belanjaannya ke depan kasir. Chan berdiri di sampingnya dan menatap beberapa produk di depannya. Chan mengulurkan uang cash ketika kasir menyebutkan nominal belanjaan Dae--Eun dan mengangkat dua plastik belanjaan mereka. Dae--Eun berbalik dan berjalan keluar dari minimarket sambil merapatkan maskernya. Beberapa orang di dalam minimarket terdengar berbisik-bisik saat mereka berdua berlalu.

"Oh...maafkan aku."

"Tidak apa-apa. Kau mau makan sesuatu?"

"Tidak."

"Ayolah. Tidak apa-apa. Aku mengenal banyak orang di sini. Kalaupun ada wartawan gosip, biarkan saja. Mereka hanya mencari berita. Kita makan bubur. Kau mau?"

Dae--Eun mengangguk. Mereka berjalan di sepanjang trotoar dan bersyukur karena tersamar oleh lalu lalang orang yang mulai keluar untuk bekerja. Chan meraih tangan Dae--Eun dan menggandengnya untuk menyeberang jalan. Mereka masuk ke sebuah kedai makan. Chan menarik sebuah kursi dan meninggalkan Dae--Eun untuk memesan sarapan mereka.

"Kau akan terbiasa. Tidak apa-apa bukan? Bagaimana..."

"Tidak apa-apa." Dae--Eun menatap Chan lekat dan melepas maskernya. Mereka menunggu sejenak hingga sarapan mereka datang dan mereka mulai makan.

 Mereka menunggu sejenak hingga sarapan mereka datang dan mereka mulai makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LEVANTER : ISTRI RAHASIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang