Setelah itu mobil hitam itu berlalu meninggalkan minimarket tersebut. Sedangkan Thata masih belum menyadari jika mobil itu sudah melaju.

"Mobil gue bau keringat?" gumam pria itu sambil mengerutkan keningnya.

"Wah buset! lo mau culik gue!!" teriak seseorang dari arah kursi belakang dan berhasil membuat cowok itu menghentikan mobilnya secara mendadak. Untung saja jalanan saat itu sedang sepi, jadi kelakuannya tidak mengakibatkan kecelakaan.

"Lo lagi?" kata cowok itu datar.

"Eh, ada Abang ketos," ujar Agatha sambil nyengir kuda.

"Turun!" perintah cowok itu yang tak lain adalah Alaric.

"Jalan dikit lagi ya ya ya, gue di kejar orang soalnya," jawab gadis itu sambil menunjukkan puppy eyes andalan.

Sedangkan Alaric hanya menatap gadis itu dengan datar. Dasar gadis bar-bar, dan gara-gara gadis itu mobilnya jadi bau keringat.

"Turun!" perintah cowok itu lagi.

"Malas," jawab Agatha sambil menyenderkan tubuhnya.

"Eh nggak usah nyender, mobil gue jadi bau anjing!" teriak cowok itu marah.

Mendengar perkataan cowok itu Agatha jadi teringat sesuatu. Dengan pelan gadis itu keluar dari dalam mobil itu. Dia bukannya sedih karena perkataan kasar dari Alaric, dia hanya teringat hal indah dalam hidupnya.

"Thank," ucap gadis itu pelan sebelum menutup pintu mobil Alaric.

Setelah itu gadis cantik itu berjalan meninggalkan Alaric yang masih cengo, dia masih belum paham.

"Gue kasar banget?" tanya cowok itu pada dirinya sendiri.

"Tapi masa iya cewek se bar-bar dia bisa sakit hati?" tanyanya lagi.

Alaric terus menatap gadis itu yang berjalan dengan langkah gontai. Ada sedikit rasa bersalah dalam hati pria itu, tapi kenapa? bahkan dia pernah sangat kasar pada wanita, dan dia tidak merasa bersalah. Lalu kenapa di saat melihat wajah murung gadis bar-bar itu dia merasa bersalah.

"Ck! nggak ada gunanya gue mikirin itu," ujar pria itu sambil melajukan mobilnya.

Sedangkan di sisi lain, ada seorang gadis yang berjalan dengan langkah gontai menuju rumahnya. Gadis itu terlihat beberapa kali menghela nafas pelan.

Seorang gadis cantik terlihat sedang memasuki sebuah mobil dengan entengnya. Dia tidak mempedulikan seorang cowok yang menatao dirinya.

"Tha! turun!" perintah cowok itu garang.

"Tak nak," jawab gadis itu santai sambil menyenderkan tubuhnya di sandaran kursi mobil tersebut.

"Thata! mobil gue ntar baru keringat elu, turun nggak?"

"Keringat Thata wangi tahu, nih coba cium," ujar gadis itu sambil mendekatkan tubuhnya ke cowok yang bernama Al itu.

"Buset, bau anjir."

"Bhuahahaha dasar pea,"  ucap gadis itu sambil tertawa ngakak.

"Sayang, turun ya. nanti mobil aku bau keringat, kamu ganti baju dulu setelah itu kita pulang," rayu Al agar gadis cantik itu mau menuruti perkataannya.

"Tapi aku nggak bawa baju ganti, ganti pake apa?" tanya gadis itu bingung.

"Nih, ganti sana. Kamu kan baru selesai olahraga, ganti ya," pinta Al dengan nada yang begitu lembut.

"Oke, tapi jangan di tinggal ya," jawab Agatha sambil mengambil baju itu.

"Nggak sayang."

Setelah itu gadis manis itu turun dari mobil dengan senangnya. Dia berlari-lari kecil munuju toilet sekolah.

STM Love Story' (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang