Kebahagiaan Alaric

4.9K 443 15
                                    

Jangan lupa vote dan komentarnya ya guys...

Maaf typo bertebaran.....

Happy reading...

♡(˃͈ દ ˂͈ ༶ )

Alaric, pria tampan itu saat ini baru saja sampai di rumah calon istrinya. Setelah sang ayah mengatakan mereka akan menikah minggu depan senyuman bahagia tidak pernah luntur dari wajah cowok itu. Dengan langkah semangat ia mengetuk pintu didepannya dengan santai.

"Assalamualaikum calon istri!" teriak Alaric girang, demi apapun saat ini ia merasa begitu bahagia.

"Waalaikumsalam calon mantu," jawab Lina terkekeh pelan sambil membuka pintu.

"Hehehe," Alaric hanya bisa nyengir kuda mendengar perkataan Lina tadi.

"Thata mana Tan?" tanya Alaric yang malu sendiri karena ulahnya.

"Bentar ya, kamu duduk aja dulu," jawab Lina sambil kembali masuk ke dalam rumah.

"Ekhem, mentang-mentang mau nikah pagi-pagi udah duduk di sini aja lo," celetuk Fahri yang baru saja keluar dari dalam rumah lengkap dengan seragam sekolah miliknya.

"Eh lo ngapain disini?" tanya Alaric menatap penuh curiga cowok itu.

"Gue nginap di sini, nyokap sama bokap gue lagi keluar kota. Jadi gue nginap di sini deh," jawab cowok itu tanpa beban.

"Lo jangan dekat-dekat sama calon istri gue!" sentak Alaric tidak suka.

"Gue tidur satu kamar sama dia kemarin," jawab Fahri yang ingin mengusili Alaric, sepertinya seru juga mengusik ketos menyebalkan ini.

Alaric yang mendengar hal itu langsung berdiri dan menatap Fahri bengis. Sedangkan yang di tatap sudah meneguk susah ludahnya sendiri. Cowok itu merutuki lidahnya yang asal bicara saja, sekarang dia harus menerima akibatnya.

"Lo bilang apa tadi?" tanya Alaric dingin sambil berjalan mendekati Fahri.

"Gu-gue nggak bilang apa-apa bang," jawab cowok itu gugup, habislah dirinya dihajar oleh kakak kelasnya ini. Besar harapan Fahri agar sahabatnya cepat keluar dan menyelamatkan dirinya.

"Jawab!" sentak Alaric yang semakin memojokkan sahabatnya gadisnya itu.

"Huaaa gue becanda," gumam Fahri yang merasa ingin ngompol di dalam celananya.

"Ada apa?" tanya Agatha yang baru saja keluar dari dalam rumah.

"Nggak papa honey," jawab Alaric lembut dan berhasil membuat Fahri bernafas lega sekaligus kesal. Dia lega karena ketos gila itu melepaskan dirinya, dan juga kesal karena nada bicara Alaric yang tiba-tiba saja melembut kepada sahabatnya.

"Berangkat sekarang calon istri?" tanya Alaric sambil menjulurkan tangannya agar Agatha mau ia gandeng.

"Ihhh apa sih bang," jawab gadis itu pelan, ia malu karena di sini ada Fahri.

"Kenapa malu, kan cuma ada kita berdua," ujar Alaric sambil memperbaiki rambut gadisnya.

"Eh berdua kata lo? terus lo pikir gue apaan hah?" tanya Fahri yang sewot, apakah ketos stress ini mendadak buta dan tidak bisa melihat dirinya di sini.

"Kata orang, kalau cewek dan cowok berduaan yang ketiganya apa?" tanya Agatha.

"Setan baby," jawab Alaric yang semakin membuat Fahri kesal, saking kesalnya cowok itu berjalan dengan cepat menuju mobil Alaric dan duduk di kursi di samping pengemudi.

"Hahaha Ri, lo ngambek," celetuk Agatha sambil tertawa ngakak.

"Hahahaha biarin ajalah, yuk pergi," jawab Alaric berjalan kearah mobilnya.

STM Love Story' (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang