Happy Ending♡♡

5.9K 489 26
                                    

Jangan lupa vote dan komentarnya

Maaf typo bertebaran

Happy reading...

o((*^▽^*))o

Alaric, cowok tampan itu tidak henti-hentinya mendengus kesal menatap sang ayah dan juga kedua orang tua gadisnya. Sedangkan Agatha hanya bisa terkekeh kesal melihat tingkah sang kekasih. Bagaimana Alaric tidak kesal, nyatanya ia tidak dinikahkan dengan Agatha. Tapi mereka hanya bertunangan, dan mereka mengatakan bahwa Alaric dan Agatha masih sekolah.

"Udah, jangan kesal terus," ucap Agatha mengelus tangan cowok yang sudah resmi' menjadi tunangannya itu.

"Mereka bilang hari ini kita nikah," protes Alaric untuk kesekian kalinya.

"Ya setidaknya kita bertunangan kan?" tanya Agatha sambil menunjukan jarinya tersemat cincin yang baru saja dipasangkan oleh Alaric.

"Iya tau, tapi kan katanya kita mau dinikahin hari ini," jawab cowok itu yang benar-benar kesal.

Bahkan dia masih bisa melihat dengan jelas keempat sahabatnya dan juga Fahri masih menertawakan dirinya. Kalau disini tidak ada tamu ingin sekali Alaric menendang sang ayah ke Antartika. Kemarin bilang  kalau dia akan dinikahkan dengan gadisnya, tapi nyatanya ini cuma bertunangan saja.

"Udah dong, jangan cemberut lagi. Ini kesannya kayak perjodohan paksa," bujuk Agatha lagi agar kekasihnya ini tidak cemberut terus.

"Huuufff, iya deh," pasrah Alaric mengembangkan senyuman paksa, Agatha yang melihat hal itu langsung saja mencium pipi cowok tampan itu.

"Nah ini aku senyum," celetuk Alaric sambil tersenyum lebar dan menatap sang kekasih bahagia.

"Itu baru tampan," jawab perempuan cantik itu yang juga ikut tersenyum.

Albert yang melihat hal itu pun merasa begitu bahagia. Akhirnya putranya bisa bahagia lagi setelah bertahun-tahun, semoga saja kebahagiaan mereka berdua akan terus bertahan untuk selamanya. Jangan sampai ada hal yang buruk menghampiri keduanya.

Tak jauh beda dengan Rendi dan Lina, keduanya juga sangat bahagia. Akhirnya Agatha menemukan sosok Alvaro yang selalu memanjakannya dalam wujud Alaric. Keduanya pun tidak berharap banyak, mereka hanya ingin keduanya bahagia dan bersama sampai kakek nenek.

"Woahhh, pacarnya Alaric cantik banget," celetuk Mora yang sedang duduk disebelah Adam.

"Kamu juga cantik kok," goda Cecep sambil mengedipkan matanya genit.

"Masa sih?" tanya gadis polos itu malu-malu.

"Iya, cantik kayak bidadari," jawab Cecep yang terus merayu Amora, dia berharap gadis cantik ini mau menjadi kekasihnya.

"Aaaa, Cecep bisa aja," gumam gadis manis itu sambil menutup wajahnya malu.

Adam yang melihat hal itu menatap tajam kearah sahabatnya, ingin rasanya ia menghajar cowok itu. Selain itu Adam juga mendengus kesal menatap Amora, kenapa gadis cantik mau saja digombali oleh buaya darat seperti Cecep.

"Kam-..."

"Nggak usah di gembelin terus dia," potong Adam kesal menatap sang sahabat kesal.

"Siapa yang jadi gembel Adam?" tanya Amora sambil menatap sekeliling.

"Nggak ada yang jadi gembel," jawab pria itu santai.

"Tadi Adam bilang gembel, siapa gembelnya?" tanya perempuan itu lagi menatap sekitar.

"Cecep gembelnya," bukan Adam yang menjawab melainkan Bambang yang juga sudah malas mendengarkan gombalan sahabatnya itu.

"Masa ganteng gini dibilang gembel," ucap Amora menatap kelima cowok itu heran.

STM Love Story' (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang