17 || Mimpi Indah

21.7K 1.1K 90
                                    

Huek....

Huek...

Huek...

Pagi-pagi sekali Novan sudah harus bangun demi memuntahkan semua isi makanan dalam perutnya. padahal jam baru menunjukkan pukul enam pagi, dan dia sudah disibukkan dengan urusan muntah memuntahkan ini. benar-benar menyebalkan!.

Tok..

Tok...

"Novan! Kamu gapapa?" Alin berteriak dari balik pintu kamar mandi yang sudah dikunci Novan dari dalam.

Sebenarnya Alin masih mengantuk, matanya masih ingin lebih lama terpenjam dan bergulung didalam selimut tebal. tapi mendengar suara Novan yang muntah, membuat Alin sedikit ingin bersimpati pada cowok itu. itung-itung belajar menjadi istri yang baik gitulah.

"Novan? Hey! Lo dengar gue gak sih?!"

"Buka pintunya Novan!"

"Ih Ngeselin!! Lo ngapain sih didalem? Lama banget!" Alin terus berteriak sambil menggedor-gedor pintu kamar mandi dengan keras.

"Novan! BUKA..."

Belum selesai Alin kembali berteriak, pintu kamar mandi sudah terbuka lebar.

Alin langsung mengatupkan bibirnya, tercengang melihat Novan keluar tanpa menggunakan baju dan hanya memakai celana pendek diatas lutut. Alin bahkan tak menyadari tatapan Novan yang sedang menatapnya tajam.

"Bisa gak jangan brisik pagi-pagi?!" ketus Novan, lalu berjalan meninggalkan Alin yang masih melamun.

"Hey kentang!! Mau sampe jam berapa lo berdiri disitu?!" teriak Novan menyadarkan Alin.

Alin yang terkejut pun langsung buru-buru masuk kedalam kamar mandi, dan membasuh wajah. "Astaga Alin!! Bisa-bisanya masih pagi otak lo udah mesum!" monolog nya sambil terus membasuh wajah dengan air.

Setelah menenangkan jantung nya yang berdetak kencang karena ulah Novan, Alin langsung memulai ritual mandinya tanpa berendam di bak mandi seperti biasanya.

Sebelum benar-benar keluar, Alin lebih dulu mengintip dari celah pintu yang sedikit terbuka. matanya celingak-celinguk kesana-kemari mencari keberadaan Novan.

"Kok gak ada? udah keluar kali ya?" tanya nya dalam hati.

Alin membuka pintu dan berjalan mengendap-endap keluar dari kamar mandi, mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan untuk mencari koper yang berisi baju-baju miliknya.

"Lo udah mandi sepagi ini?" tanya Novan membuat Alin terperanjat kaget.

"Lo... Tutup mata!!" pekik Alin, menyadari jika dirinya hanya menggunakan handuk yang dililitkan didada sampai atas lutut.

"Kenapa?" tanya Novan cuek.

"Gue bilang tutup, ya tutup! Gue lagi gak pakek baju" ucap Alin kesal.

"Hem" Novan hanya membalas ucapan Alin dengan deheman, tanpa menuruti permintaan Alin yang menyuruhnya menutup mata.

Cowok itu malah berjalan santai meninggalkan Alin dan duduk disofa menonton TV memunggungi Alin.

"Jangan lebay, Gue gak napsu sama lo" ujarnya dingin.

"Gak napsu tapi malah sampe jadi!" batin Alin kesal.

"Cepat siap-siap, jam tujuh kita pergi"

"Kemana?" tanya Alin dari walk in closed milik Novan.

"Apartemen gue, kita bakal tinggal disana sampe gue lulus sekolah dan punya kerja buat beli rumah"

Alin hanya mengangguk pelan, meski Novan pasti tak bisa melihatnya.

RENOVAN (END)Where stories live. Discover now