15 || Pernikahan

21.4K 1.1K 43
                                    

Pernikahan mewah digelar dirumah keluarga Septian dengan sangat megah dan menawan. warna-warni bunga yang terpasang disetiap sudut, membuat pernikahan ini terlihat seperti pernikahan impian bagi siapapun yang melihatnya.

Meski terbilang mewah dan megah, pernikahan antara Novan dan Alin hari ini tidak banyak dihadiri oleh para tamu. hanya ada beberapa rekan bisnis keluarga septian, serta para tetangga dan juga sahabat-sahabat Alin.

Tentang kemana keberadaan sahabat-sahabat Novan, mereka memang tidak hadir hari ini. itu semua karena Novan enggan membeberkan fakta pernikahan nya dengan Alin. bukan karena Novan jahat, cowok itu hanya tidak ingin ketiga sahabatnya yang bermulut lemes dan ember itu membeberkan pernikahan ke ruang publik, yang akan membuat Alin dan dirinya tidak nyaman.

Pernikahan ini digelar sangat tertutup, meski kedua mempelainya sudah tidak dibawah umur tapi mereka berdua masih bersekolah aktif. jadi bahaya jika pihak sekolah mengetahui nya, bisa-bisa Novan dan Alin akan dikeluarkan dengan tidak terhormat oleh pihak sekolah.

"Sudah siap? Ayo turun, Jefri sudah siap menggantikan papanya untuk menikahkan kamu dengan Alin" ucap Gisel dengan suara lembut, namun tidak bisa menenangkan kegugupan putranya.

Novan mendongak, menatap mamanya dengan tatapan melas, "kenapa?" tanya Hardi sewot.

Papa dari Novan itu terus saja mengawasi gerak-gerik putranya. dia takut jika si brengsek ini kembali membuat ulah,  seperti kabur dihari pernikahan misalnya. menurut Hardi orang seperti Novan memang tidak patut dipercaya, jika dia saja dengan tidak merasa bersalah meminta Alin menggugurkan kandungannya, jadi kabur dari pernikahannya sendiri bukanlah hal yang sulit bukan.

"Hus papa" Gisel memperingati sang suami dengan menaruh jari telunjuknya didepan mulut.

"Iya iya"

"Kenapa sayang? apa ada yang kurang?" tanya Gisel pada Novan yang terlihat gugup.

"Tangan Novan gemeteran terus ma" Novan merengek manja, memperlihatkan kedua tangannya yang terus saja bergetar dari tadi.

"Hahaha... "

Novan dan Gisel langsung terbelalak kaget, melihat Hardi sedang tertawa terbahak-bahak. pria itu bahkan sampai memegangi perutnya yang sakit, karena terlalu kencang tertawa.

"Cemen! baru mau nikah aja udah gemetar, gimana kalo udah jadi suami?" ejek Hardi disela tawanya.

Novan memberengut kesal, dia menatap mamanya seolah meminta bantuan pada wanita itu.

"Papa! diem gak?! anak lagi gugup juga, bukannya dibantu ditenangin malah diketawain. Papa ini beneran papanya bukan sih?!" Gisel bertanya dengan mata nyolot pada sang suami.

"Kalo boleh sih, papa juga gak mau punya anak berengsek kayak dia" ujar Hardi menatap anaknya angkuh.

"Yaudah itu berarti papa bukan suami mama" ancam Gisel berpura-pura marah. sementara Novan harus dengan susah payah menahan tawanya agar tidak pecah, melihat tampang takut bercampur kesal dari sang papa. dasar suami takut istri!

"Ngapain kamu liatin papa kayak gitu?! bentar lagi juga kamu bakal ngerasain apa yang papa rasain. nanti papa bakal nyuruh Alin buat motong burung kamu, kalo kamu berani macam-macam sama dia!" sarkas Hardi berhasil membuat Novan bertambah gugup.

"Kok papa gitu sih sama anak sendiri? kan burung Novan berharga buat bikin anak"

*****

"Cantik!" pekik sahabat-sahabat Alin histeris melihat kecantikan sang calon pengantin.

Dengan gaun pengantin berwarna putih yang menjuntai hingga menyentuh lantai ditambah polesan make up yang sempurna, serta tatanan rambut yang digulung dengan mahkota berwarna silver yang terpasang dikepalanya. Alin benar-benar seperti seorang tuan putri kerajaan yang biasanya ada dicerita dongeng.

RENOVAN (END)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz