20 || Ayam bakar

18.8K 1.3K 178
                                    

Makasih banget buat kalian semua yang udah ngasih aku semangat. gara-gara kalian, aku jadi semangat lagi buat lanjut nulis dan pengen cepet-cepet update buat kalian.

Btw spam komen dari kalian itu moodbooster banget buat aku❤️ jadi jangan sungkan-sungkan spam komen dilapak aku guys😅

-----------------------

"Kenapa dulu tiba-tiba kamu pergi Li?" tanya Novan kecewa, sedangkan gadis bernama LiLa itu sudah meneteskan air matanya.

"Maaf Novan, permisi" gumam Lila pelan, lalu setelah itu pergi meninggalkan Novan dan Alin yang masih sama-sama diam memandangi kepergian nya.

"Lo kenal dia? siapa? Kenapa dia tau nama lo? Kalian temenan?" tanya Alin terlanjur kepo.

"Brisik!!" bentak Novan, entah lah tiba-tiba saja dia tidak bisa mengontrol emosinya setelah pertemuan nya dengan Lila.

Lila adalah sahabat kecil Novan, mereka berteman baik sejak masih ditaman kanak-kanak, itu semua terjadi karena orang tua mereka juga berteman baik. rumah mereka juga dulu berdekatan, tapi entah karna apa, saat mereka berusia lima belas tahun tiba-tiba Lila dan keluarga nya pindah rumah tanpa berpamitan pada Novan dan keluarga nya.

Saat itu Novan sangat sedih dan kecewa. padahal hari itu adalah hari ulang tahun Lila yang ke lima belas tahun, dan Novan sudah menyiapkan suprise spesial untuk Lila dari jauh-jauh hari.

Novan menghela napas panjang, lagi-lagi kenangan buruk itu datang setelah sekian lama Novan mencoba melupakan nya mati-matian.

"Cepet bayar, gue tunggu dimobil" ujar Novan dingin, sambil memberikan kartu kreditnya pada Alin.

"Eh, kenapa? katanya mau makan disini, gak jadi?" tanya Alin.

"Bisa diem gak sih, lo tinggal bayar terus kita pulang!" bentak Novan, membuat banyak pasang mata yang menyoroti mereka berdua penasaran.

"Gak usah bentak-bentak gue!!" sinis Alin lalu pergi meninggalkan Novan ke meja kasir.


*****

Setelah pertemuan nya dengan Lila dan perdebatan nya dengan Alin di caffe tadi siang, Novan dan Alin sama-sama bersikap dingin dan saling tidak bertegur sapa. bahkan tadi saat baru sampai di apartemen, Alin langsung masuk ke kamarnya dan menutup pintunya dengan kencang. hingga menimbulkan suara keras yang mengagetkan Novan.

Bahkan sekarang meskipun mereka berdua sama-sama duduk dimeja makan untuk makan malam, mereka masih sama-sama diam dan bersikap seolah tidak melihat kehadiran satu sama lain.

Novan dengan tenang memakan bakso yang baru saja dipesan lewat gojek, sementara Alin hanya sibuk memotong-motong asal omelet sayur yang baru saja dibuatkan oleh Novan.

"Makan, dari siang lo belum makan!!" kesal Novan menatap Alin tajam, Alin yang mendengar pun kini ikut menatap Novan tajam.

"Gak, gaenak! gue gak suka telor, lagian malam ini gue pengen makan ayam bakar" ketus Alin.

"Gue bilang makan ya makan!" bentak Novan emosi, kenapa Alin selalu bersikap kekanak-kanakan dan tidak bisa memahami nya walaupun sedikit.

"Gue bilang gak mau ya gamau!!!" kesal Alin, seraya membanting sendok dan garpunya kasar.

Novan menatap Alin emosi, cowok itu sudah kehilangan kesabaran sekarang, "Ahhh.... Terserah!!!" bentak Novan sambil menggebrak meja makan dan pergi keluar dari apartemennya begitu saja.

RENOVAN (END)Where stories live. Discover now