47 || Keputusan Sepihak

14.8K 1.1K 184
                                    

Alin mencoba menggunakan seragam sekolah yang baru saja dibelikan oleh Jefri tadi pagi-pagi sekali, dia sengaja meminta sang kakak untuk membelikanya seragam sekolah yang baru karena seragam yang biasa dia gunakan masih belum dia ambil di apartemen Novan, bahkan semua barang-barangnya masih belum ada satupun yang dia pindahkan dari apartemen cowok itu.

"Ih kok bajunya gak muat sih?! perasaan ukurannya sama deh kayak punya gue yang lama" ujar Alin sambil terus mencoba mengancingkan kancing bajunya yang paling bawah, namun tetep saja gagal dan berakhir kancing bajunya copot dan menggelinding entah kemana.

"Yah... kok rusak" Alin mendesah kecewa, kemudian kembali membuka baju seragamnya dan meletakkannya diatas kasur.

"Bolos aja kali ya?" gumam Alin, namun detik berikutnya gadis itu segera menggelengkan kepalanya.

"Enggak-enggak!! Gue udah hampir seminggu gak masuk sekolah tanpa keterangan yang jelas, gimana bisa hari ini gue bolos lagi?"

"Gue juga belum ngabarin bu Dewi lagi buat persiapan olimpiade, dia pasti mikirnya gue gak bertanggung jawab banget. bisa-bisanya gue seteledor itu tentang masalah olimpiade" ujar Alin merasa frustasi, hidupnya memang sudah dipenuhi dengan berbagai macam masalah yang sangat membuat kepalanya pusing sejak dia hamil.

"Dek udah selesai belom? Udah mau jam tujuh nih, nanti kamu keburu telat ke sekolahnya!!" suara teriakan Jefri menyadarkan Alin yang sejak tadi melamun memikirkan jalan keluar dari masalahnya.

"Belom, seragamnya gak muat!!" balas Alin ikut berteriak.

"Kok bisa?! bukanya itu ukurannya udah pas sama kayak seragam kamu yang lama" ujar Jefri.

"Iya ukurannya sih udah bener, tapi yang ini tetep gak muat dibagian perutnya" balas Alin.

"Yaudah kamu pakek roknya aja, atasannya tinggal kamu ganti pakek sweater atau hoodie aja. lagian tuh sekolahan juga punya papa mertua kamu!!" ujar Jefri memberi usulan.

Alin diam tidak menyaut lagi, tampaknya gadis itu tengah menimang-nimang usulan yang diberikan oleh sang kakak.

"Alin udah belum?! Kakak udah mau telat nih kerjanya!!" teriak Jefri lagi, karna Alin tidak kunjung turun dari kamarnya.

Alin terperanjat kaget, "iya sebentar lagi" sahutnya, kemudian dengan tergesa-gesa langsung membuka lemari pakaiannya dan mencari sweater yang masih ada didalam sana.

Setelah menemukan satu sweater berwarna putih dengan gambar panda dibagian depannya, Alin segera menggunakannya.

"Ayok berangkat, Alin udah selesai" ujar Alin saat tiba didepan sang kakak sambil menenteng sepatunya.

"Pakek dulu sepatunya" titah Jefri yang langsung diangguki oleh Alin.

Selesai memakai sepatunya, Alin segera berlari keluar rumah menyusul Jefri yang sudah siap duduk diatas motor sportnya.

*****

Novan berniat menghampiri Alin yang baru saja turun dari motor Jefri, gadis itu tampak sedang bercanda gurau bersama sang kakak sebelum akhirnya Jefri pergi meninggalkan Alin didepan gerbang.

"Singa temenin aku ke ruangan bu Dewi yuk" tiba-tiba saja Lila datang menggandeng tangan Novan, menarik cowok itu untuk ikut pergi bersamanya.

"Tapi cing"

"Sebentar doang kok, janji" ujar Lila menatap Novan penuh harap.

Novan kembali melirik kearah gerbang, disana sudah tidak terlihat keberadaan Alin lagi, mungkin gadis itu sudah masuk kedalam kelasnya.

RENOVAN (END)Where stories live. Discover now