60 || Bertemu

11.4K 1K 363
                                    

Meskipun Novan sudah mengerahkan seluruh anggota Alvaros untuk mencari keberadaan Alin, namun sampai detik ini mereka belum juga bisa menemukan titik terang tentang keberadaan gadis itu.

"Kalian bisa kerja gak sih?! gak becus Lo semua!!!" bentak Novan marah, lelaki itu merutuki kebodohannya sendiri karena gagal menjadi seorang suami yang becus dalam menjaga istrinya.

"Tapi bos, kita sudah berusaha menelusuri hampir setiap jalanan yang ada di kota ini. namun kami tetap tidak menemukan jejak apapun tentang ibu bos, bahkan setengah dari anggota kita sudah menelusuri setiap sudut rumah sakit tempat terakhir ibu bos hilang, namun kami tidak bisa menemukan apapun, ibu bos seperti ditelan bumi" ujar Haris_salah satu anggota Alvaros yang ikut serta dalam usaha pencarian Alin.

"Novan!!!!!!!" teriakan kencang yang terselip amarah besar didalamnya itu memancing semua orang yang sedang berada didalam markas Alvaros untuk menolehkan pandangannya kearah sumber suara berasal.

Dan saat mereka mengetahui dari siapa suara itu berasal, dengan refleks mereka semua menahan nafas takut-takut karena melihat wajah penuh amarah itu berjalan dengan langkah lebar menghampiri Novan yang hanya menatap lurus kedepannya.

"Brengsek!! lo kemanain adek gue anj*ng?!!!" tanya Jefri seraya mencengkeram erat kerah baju Novan.

Jefri menatap wajah Novan berang, kali ini lelaki itu sudah benar-benar membuat kesabarannya sudah habis hari ini. kepercayaan yang coba dia berikan kembali kepada sahabat sekaligus adik iparnya ini benar-benar sudah musnah saat dia mendengar kabar bahwa adik semata wayangnya hilang tanpa jejak.

"Lo emang suami paling bodoh dan gak berguna yang pernah gue kenal!!!" maki Jefri, lalu tanpa bisa menahan emosinya lagi lelaki itu menghajar Novan secara brutal dan tidak memberikan jeda sedikitpun untuk Novan menghindari serangannya.

Bugh...

Bugh...

Bugh....

"Jef udah woy!! tahan emosi lo, sekarang ini bukan waktu yang tepat untuk saling tonjok menonjok. sekarang yang terpenting adalah keselamatan Alin, kita harus nemuin dia secepatnya!" ujar David, seraya menarik Jefri menjauhi Novan yang sudah babak belur karena tidak melawan sedikitpun saat Jefri menghajarnya tanpa ampun.

"Kalo sampe ada apa-apa sama adik gue, nyawa lo taruhannya!!" ancam Jefri, lalu berjalan keluar meninggalkan markas Alvaros untuk kembali mencari tahu keberadaan sang adik.

David mengulurkan tangannya kepada Novan, dan membantu lelaki itu bangkit seperti sebelumnya.

"Gue emang gak punya hak untuk menyalahkan Lo tentang hilangnya Alin. tapi gue gak akan pernah biarin Lo hidup tenang, kalo sampe cewek yang gue suka terluka gara-gara kecerobohan yang Lo perbuat" ujar David penuh penekanan.

Setelah mengatakan hal itu, David keluar bersama dengan anggota Alvaros yang lainnya. sementara Zidan dan Samuel hanya diam saja sambil menunggu perintah dari ketua mereka.

"Ngapain lo berdua masih disini?! cari Alin sekarang!!!" titah Novan dengan tatapan tajamnya, membuat Samuel dan Zidan meringis pelan lalu kemudian berlari terbirit-birit keluar dari markas Alvaros.

"ANJING LO VAN!!!! BISA-BISANYA GAK BECUS JAGAIN ALIN DOANG!!!" jerit Novan, lalu mengangkat meja yang biasa dipakai anggota Alvaros untuk bermain kartu Remi dan melemparkannya dengan kencang kesembarang arah hingga menimbulkan suara benturan yang begitu keras.

*****

"Kenapa sih harus perempuan cengeng kayak lo gini yang jadi istrinya Novan?" tanya Lila seraya memutar-mutar pisau lipat yang berada ditangannya tepat didepan wajah Alin.

RENOVAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang