57 || Orang Misterius

9.6K 807 555
                                    

Gimana, masih semangat gak untuk baca cerita ini??

Niat hati ingin double up, tapi gak jadi karena komen dipart sebelumnya gak tembus 1k.

Spam emot favorit kalian dong?!

Spam emot paling ngeselin dong?!

Spam emot ketawa kesukaan kalian dong?!

Spam emot sedih kalo lagi galau dong?!

Spam emot bunga mawar dong?!

Pokoknya spam apapun dikolom komentar agar aku cepet update part selanjutnya.

Tim happy ending angkat tangan!!!

Tim sad ending angkat tangan!!!

Stay safe and stay healthy ya guys!!!!

*****

"Ngapain masih disini? sana pulang!" ucap Alin dengan nada sinis, moodnya benar-benar berubah buruk setiap kali melihat lelaki yang sedang duduk dimeja belajarnya itu.

"Gue akan tetep disini sampe Jefri pulang, gue gak mau istri gue zina mata sama cowok lain" balas Novan sengaja menyindir David yang tengah asik menyuapi Alin bubur, padahal dirinya lah yang sudah susah payah memasakkan bubur itu untuk istrinya dengan bermodalkan menonton youtube. tapi kesialan memang sepertinya berteman baik dengan Novan, hingga dia harus menjadi penonton keromantisan antara istrinya dengan lelaki lain.

"Gak usah sok ceramah disini deh! Kelakuan lo itu lebih bejat!!" ketus Alin sebal.

"Udah gak usah dibawa perasaan, ayo makan. aaaa.... " ujar David sambil menggoyang-goyangkan sendok makan yang sedang dia pegang untuk menyuapi Alin menyerupai pesawat terbang, sangat menggemaskan apalagi ditambah dengan senyum manis laki-laki itu.

Alin terkekeh kecil, lalu membuka mulutnya menerima bubur suapan David, "maka..sih..." ucap gadis itu susah payah, karena mulutnya penuh.

"Ditelen dulu Alin.. " ujar David seraya mengacak rambut Alin gemas.

"Eekhem.... " suara batuk Novan yang sengaja dibuat-buat itu membuat atensi dua orang yang sedang bermesraan itu mengalihkan pandangannya.

"Dia bini gue kalo lo lupa!" desis Novan dengan wajah datar dan tangan yang sudah terkepal kuat siap memukul lawannya.

"Apaan sih, pergi sana! ganggu orang aja kerjaannya... " tukas Alin, yang lagi-lagi membuat darah Novan tambah mendidih namun laki-laki itu masih berusaha sekuat tenaga menahan emosinya.

"Udah, gak boleh kayak gitu. dia kan masih jadi suami lo" melihat senyum tulus lelaki disampingnya, Alin hanya bisa mendesah pelan. mengapa tuhan tidak mengirimkan David saja sebagai suaminya, kenapa harus laki-laki berengsek seperti Novan?

"Ayo buka mulutnya lagi, tinggal satu sendok lagi nih" ujar David seraya menyodorkan suapan bubur terakhir itu kepada Alin, sangat telaten hingga jantung Alin dibuat berdesir tidak karuan.

"Akh kenyang.... " ujar Alin sambil mengelus perutnya, setelah menelan habis semangkok bubur yang dibuatkan oleh Novan.

"Minum dulu ih, cemong gini mukanya" David memberikan segelas air putih kepada Alin, seraya mengelap bekas kotoran bubur dibibir gadis itu lembut.

Alin menegang seketika, menerima gelas yang diberikan David dengan senyum canggung. sementara Novan, laki-laki itu kini terlihat sudah kehilangan kesabarannya.

RENOVAN (END)Where stories live. Discover now