7 || Kamu?

21.4K 1.3K 16
                                    

"Ay!!! Kanapa kamu bisa disini?"

Gadis berkuncir kuda itu berlari menuju cowok ber hoodie hitam yang berdiri tegak didepan gerbang rumah.

"Bukain dulu gerbang nya ay, baru abis itu aku bisa cerita. gak mungkinkan kita cerita disini? udah kayak tukang paket aja aku kalo gitu" ujar Jefri sambil terkekeh.

Indi memberenggut kesal lalu berjalan membukakan gerbang untuk Jefri. lalu memapah tubuh jangkung pacarnya dengan susah payah.

"Ay, kamu berat ya? padahal udah dua hari sakit, tapi berat badan kamu gak turun sama sekali."

"Karna didunia ini masih ada kamu ay, jadi gak ada alasan buat berat badan aku turun" tutur Jefri menggoda.

Indi merona, gadis itu mendudukan Jefri disofa yang terletak di ruang tamu.

"Gombal terus!!" cibir Indi, lalu ikut duduk disamping sang pacar.

"Alin mana ay?" tanya Jefri. pasalnya sejak ia datang tak terlihat ada tanda-tanda keberadaan orang lain dirumah nya kecuali Indi.

"Dikamar" raut wajah Indi berubah lesu.

"Dia masih belum mau makan?"

"Udah kok, tadi udah aku paksa terus aku suapin"

Jefri menganggukkan kepalanya mengerti. dengan manja cowok itu merebahkan kepalanya dipaha Indi, tangannya terulur memeluk pinggang ramping Indi dan menyembunyikan wajahnya diperut rata milik sang pacar.

"Ay...aku kangen" gumam nya manja.

Indi tersenyum kemudian mulai mengelus lembut rambut Jefri, "kamu belum Jawab pertanyaan aku kenapa kamu udah pulang? tante Karin kan udah bilang kamu harus dirawat dirumah sakit selama 3 hari, kok sekarang tiba-tiba udah balik?" tanyanya.

"Karna aku kangen kamu ay" ucap Jefri masih belum berkutik ditempat nyamannya.

"Gombal terus!! belajar dari mana sih?" Indi mencium kepala Jefri dan menghirup dalam-dalam aroma maskulin dari rambut sang kekasih.

"Aku sayang kamu"

*****

Novan mengendarai motor sport berwarna hitam miliknya dengan kecepatan tinggi. meski sudah ngebut, dia masih saja menambah kecepatannya tanpa memperdulikan pengendara lain yang terus mengumpati dirinya yang telah ugal-ugalan dijalan Raya.

"Oh shitt...." ini semua gara-gara Jefri, sahabat nya itu menyuruh Novan kembali ke rumah sakit hanya untuk mengambilkan kertas yang berisi data para pembalap dinakas ruang rawat nya yang ketinggalan.

Novan sudah menolak dan menyuruh Jefri untuk menyuruh David, Zidan atau Samuel yang mengambil nya. tapi keberuntungan tidak berpihak pada Novan hari ini, handphone ketiga sahabatnya itu tidak ada yang bisa dihubungi. sial memang!!

Jadi dengan sangat terpaksa dan kekesalan yang menggunung, Novan kembali ke rumah sakit. padahal Novan sudah berada di dalam hotel bersama salah satu jalang bayarannya. untuk saja mereka belum melakukan sesuatu, jadi Novan belum terangsang sama sekali. kalau tidak, tentu saja Novan tidak akan beranjak dari ranjang hanya karna permintaan sepele Jefri. memang Jefri siapa?

Kesialan lagi-lagi mengganggu kebebasan Novan hari ini, bagaimana tidak kesal dan marah. Novan masih harus mencari kertas itu di tong sampah rumah sakit, karna perawat sudah membersihkan ruang rawat Jefri dan membuat kertas itu ditong sampah.

"Untung lagi sakit, kalo enggak udah gue penggal tuh kepala. Biar buntung sekalian!" Novan menggerutu, mengeluarkan segala umpatan yang merutuki Jefri.

RENOVAN (END)Where stories live. Discover now