46 || Memaafkan 2

15K 1K 140
                                    

Mita, Dita, dan Denia dengan rusuh masuk kedalam ruangan tempat Alin dirawat, kali ini mereka tidak hanya datang menjenguk Alin bertiga saja, namun juga dengan beberapa anggota Alvaros yang dari tadi pagi merengek-rengek ingin ikut setelah mendengar kabar bahwa ibu bos mereka dirawat dirumah sakit.

"Halo ibu boss!" Martin menerobos masuk dan mulai berteriak heboh menyapa Alin sambil melambaikan tangannya dengan semangat 45.

Melihat kedatangan teman-temannya dan juga anggota Alvaros nampaknya sangat membuat Alin terkejut, gadis itu langsung merubah posisinya yang semula tertidur menjadi duduk tegap bersandar pada kepala ranjang.

"Eh? iya halo juga semua" balas Alin seraya tersenyum kikuk.

"Widih kalo bu bos mah beda ya! orang mah kalo lagi sakit mukanya bulukan, si bu bos malah tambah kinclong! udah kayak porselen kloset  aja tuh kulit!" cerocos Martin asal nyablak.

David mendelik menatap tajam Martin, sementara yang ditatap hanya tertawa seperti orang yang tidak memiliki dosa, "Pala lo tuh porselen kloset!!" sarkas David seraya menoyor kepala Martin dengan tidak berkeprimanusian.

Seketika ruangan itu dipenuhi oleh suara gelak tawa dari semua orang yang ada didalamnya termasuk juga Alin yang ikut merasa lucu melihat respon martin setelah mendapatkan toyoran dari David.

"Jangan dibuat melas gitu lah mukanya, udah dari embrio tampilan mukanya jelek malah tambah di jelek-jelekin!!" ledek Samuel, membuat gelak tawa mereka semakin meledak-ledak.

"Anj*r lo semua!!" kesal Martin.

"Wah pacar tuh mulut ngomong sembarangan depan bu bos!! kebiri ajalah ayo peliharaannya!" timpal Zidan mengompori.

Martin melongokan matanya hampir keluar, kemudian agak menurutkan jaket miliknya menutupi pantat dan juga bagian depannya.

"Gila aja lo nyet! mainan istri gue dimasa depan nih!" celetuk Martin tak tau malu.

"Plis udah udah!!! KITA TUH LAGI NGEJENGUKIN ORANG SAKIT, BUKANYA SIBUK NANYAIN KABAR YANG SAKIT LO PADA MALAH SIBUK BAHAS 18++++!!!" Mita berteriak kencang kemudian mendorong Samuel yang berdiri menghalangi jalannya untuk sampai ke ranjang Alin.

"Hus kuman lo pada!!" ujar Dita berjalan mengikuti Mita seraya mengibas-ngibaskan tangannya mengusir anggota ALVAROS.

"Enak aja!! Lo tuh yang hama!!" balas Zidan tidak terima.

""Tau tuh! cantik kagak bikin gedeg iya!!" ujar Samuel ikut menimpali.

Mendengar perkataan Samuel barusan sontak langsung membuat diri Dita berang, dengan kekesalan yang meluap-luap gadis itu menghampiri Samuel dan menjambak rambut cowok itu tanpa ampun.

"Mulut lo ya kalo ngomong gak ada baik-baiknya!! pedes banget ngalah-ngalahin ayam geprek!" teriak Dita mengeluarkan unek-uneknya.

"DITA SAMUEL BERHENTI!!" bentak seseorang yang baru saja datang membela keributan yang dibuat oleh Dita dan Samuel.

"Boss..... " gumam semua anggota Alvaros terkejut melihat Novan yang sudah berada ditengah-tengah mereka, padahal sebelumnya semua anggota Alvaros dan sahabat-sahabat Alin sepakat untuk tidak memberi tahu Novan tentang rencana mereka yang ingin datang menjenguk Alin, dan semua itu pastinya karna keinginan Jefri.

"Mampus dah kita, si bos dateng" bisik Martin pada David yang berdiri disampingnya.

"Lo semua punya mata gak sih?! ada orang berantem bukannya dipisahin malah dijadiin bahan tontonan! emang ada yang seru?!" tanya Novan dengan ekspresi wajah yang masih sama, datar dan juga menyeramkan.

RENOVAN (END)Where stories live. Discover now