Part 8

1.3K 92 1
                                    

Ting nong

Aku memencet bel rumah Raysha seperti janjiku padanya aku berkunjung ke rumahnya. Sebelumya aku sudah memasak untuk Katy yang berada di rumah, apabila aku pulang lewat jam makan malam aku tidak akan dimarahi olenya karena tidak menemaninya makan malam.

Sebelum ke rumah Raysha aku juga mampir ke minimarket untuk membeli snack karena kemaren dia yang membeli snack dan aku mengambil snacknya secara diam-diam.

"HAII!!! SELAMAT DATANG!!!"

Aku tergelak dari tempatku berdiri. Hampir saja aku menjatuhkan plastik belanjaanku kalau saja tidak langsung menyadari bahwa ini adalah kebiasaan Raysha apabila aku berkunjung ke rumahnya.

"Ayo masuk!" Lanjutnya antusias.

Aku mendengus kasar dan berjalan masuk ke dalam rumahnya.

"Ada apaan sih?" Tanyaku penasaran.

Raysha menutup pintu di belakangku dan menatapku sambil mengerutkan keningnya penuh tanya. "Maksud lo?"

Aku memutar bola mataku jengah. "Kenapa lo nyuruh gue kerumah lo?"

"Emang kenapa sih? Lo gak mau nemenin gue?" Jawabnya dengan wajah memelas yang dibuat-buat.

"Hhh iya iya terserah lo" Jawabku pasrah.

Aku berjalan ke arah tangga dan menaikinya. "Gue ke kamar lo ya?"

"Iya" Jawabnya singkat.

Aku terus berjalan menaiki tangga menuju kamar Raysha. Sampailah aku di depan pintu sticker ini. Aku memutar kenop pintu dan membukanya. Aku masuk ke dalam kamar Raysha dan langsung mendudukan diri di pinggiran kasurnya.

Aku menoleh ke arah pintu dan melihat Raysha masuk dengan membawa 2 minuman kaleng di tangannya. "Tangkep!" Ia melempar minuman itu ke arahku.

Aku menangkap minuman itu lalu membukanya dan meminumnya.

Raysha tersenyum simpul dan duduk di sebelahku. "Tangkapan bagus cuy"

"Yoi" Ucapku sambil meneguk minuman itu.

Raysha melihat ke arah kantong plastik belanjaanku yang kuletakkan di depan kami. "Bawa apa lo? Banyak banget kayaknya."

"Tadi gue mampir ke minimarket depan dan bawain beberapa snack buat kita," Balasku. "Sekalian buat gantiin snack lo yang kemaren gue ambil."

Raysha menepuk-nepuk pundakku. "Lain kali kalo lo mau ngambil snack gue, ambil yang banyak sekalian yaa. Biar digantiinnya juga banyak hahaha" Tawanya menggelegar bak syahrini.

Aku menggeleng-gelengkan kepalaku melihat kelakuan sahabatku ini.

"Oh ya btw thanks ya lo udah mau ke sini" Ucapnya sambil tersenyum.

Aku menganggukan kepalaku dan membalas senyumnya. "Santai aja kali. Lagian di rumah banyak temen cheersnya Katy lagi pada nge-gosip. Kuping gue panas dengernya."

Raysha hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

Aku menoleh ke arah Raysha dan menaikkan kedua alisku. "Jadi gue kesini cuma gini doang?" Tanyaku.

Raysha mengambil snack yang kubeli, membukanya, dan memakannya. "Ya enggak lah! Oh ya gue tadi abis pulang sekolah mampir dulu ke toko kaset, terus gak sengaja nemuin kaset BoboiBoy yang baru. Kayaknya seru deh. Nonton yuk?" Katanya dengan antusias dan mata yang berbinar-binar.

"Demi apa?" Ucapku tak kalah antusias.

"Iya, bentar gue cari dulu," Raysha berjalan ke arah meja belajarnya. Mengambil tas sekolahnya dan mencari sesuatu.

HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang