Part 10

1.5K 92 1
                                    

"Hmm..." Aku mencium masakan yang sedangku masak.

Aku memasak nasi goreng untuk sarapan hari Minggu. Entah, kenapa aku sedang ingin memasak. Kebetulan aku bangun pagi-pagi sekali dan mungkin akan seru jika aku memasak daripada tidur lagi. Jadi setelah aku mandi aku langsung turun dan memasak.

Aku merasakan ada seseorang yang mendekat dari arah belakang. Aku menoleh, ternyata Katy. Dia terlihat sangat.... berantakan. Tentu saja, ada lingkaran hitam di bawah matanya. Rambutnya berantakan dan sendal kamarnya yang beda sebelah. Kurasa Kakak ku ini sedang banyak pikiran.

Katy mengambil botol di kulkas dan meneguknya sampai habis. Aku mengabaikannya lalu kembali fokus pada masakan dihadapanku.

"Masak apaan lo?" Tanya Katy langsung.

"Nasi goreng." Jawabku sambil mengaduk-ngaduk nasi dihadapanku.

"Oh," Balasnya singkat.

Masakanku akhirnya sudah jadi. Aku nematikan kompor lalu berjalan ke arah laci, mengambil 2 piring -untukku dan Katy- dan langsung menuangkan nasi gorengnya ke piring.

Aku menyodorkan satu piring berisi nasi goreng ini ke meja tepat dihadapan Katy yang sedang duduk manis di meja makan. "Thanks"

Aku tersenyum simpul dan menaruh satu piring lagi di sebelah meja Katy. Aku menarik kursi tepat di sebelah Katy dan duduk di sampingnya.

Kami memakan makanan kami masing-masing dalam diam.

"Lo kenapa kak?" Tanyaku dengan kening berkerut.

"Gue gak suka dipanggil kakak!!" Katanya ketus dan tegas.

"Kan gue adek lo, kalo gue gak manggil lo 'kak', ntar orang-orang ngira kalo gue gak sopan sama kakaknya sendiri." Ucapku.

"Terserah lo" Balasnya acuh.

Aku tersenyum miring. "Serius Katy. Lo kenapa? Dari kemaren muka lo kusut banget kaya benang kusut. Sepet gue liatnya."

Ya, sejak kemaren sore setelah katy pulang entah dari mana,raut wajahnya menunjukkan kalau dia sedang kesal

"Gue gapapa" Jawabnya singkat tanpa menoleh ke arahku.

Aku benci kalau dia melakukan itu.

Aku menggidikan bahuku acuh dan melanjutkan makanku yang tertunda.

*****

Tanganku sibuk mengganti saluran TV yang ada dihadapanku ini. Setelah selesai sarapan tadi, Katy dengan wajah kusutnya langsung pergi ke kamar meninggalkanku dan piring kotornya di meja makan. Aku membiarkan piring itu disana, enak saja aku tidak akan mencuci piring itu. Tak lama sesudah Katy pergi ke kamarnya teman-temannya pun datang dan langsung melenggang layaknya super model ke kamar Katy.

Aku muak melihatnya. Jadi disinilah aku sendirian di ruang TV mengganti chanel TV secara berulang-ulang. Begini rasanya tidak punya teman.

Tanganku terhenti melihat acara TV didepanku.

"AAA... Film kesukaan gue!!"

Aku langsung bangkit dari dudukku dan melompat-lompat kegirangan. "Yeay!! BoboiBoy!!"

"Lo kenapa Kate?" Ucap seseorang di belakangku. Aku menoleh dan terlihat Zaeya -Salah satu teman Katy- sedang berdiri di belakangku dengan segelas air putih di tangannya, dia melihatku dengan tatapan yang sulit diartikan.

Aku menggaruk belakang leherku yang sebenernya tidak gatal. "Hehe, gapapa kok." Aku mengalihkan pandanganku ke TV dan kembali duduk di sofa krem ini.

HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang