Part 21

608 31 8
                                    

"Lo balik sama siapa?" Tanya Sergio sambil menutup pintu ruang ganti.

"Umm.." Gumam Kate.

"Balik bareng gue aja" tawar Sergio sambil tersenyum ke arah Kate.

Kate membelakakkan matanya, ia menoleh ke arah Sergio seakan tak percaya apa yang baru saja di dengarnya. Ia pikir kedekatan dan keakrabannya dengan manusia es itu hanya sesaat, ia pikir setelah mereka keluar dari ruang ganti itu Dia akan tetap menjadi pengagum rahasia yang menyukai seorang pangeran es dan Sergio akan kembali menjadi pangeran es yang sangat sangat sangat disukai Kate tanpa pernah menyadari perasaan Kate ke padanya yang sesungguhnya.

'Mau banget!!' Batin Kate.

"Boleh."

"Kok lo ngelamun sih? Woi! Mikirin apa? Gue ya?" Celetuk Sergio.

Kate melirik ke arah Sergio yang sedang memasang wajah jahil.

'Astaga!
Sejak kapan Sergio memperlihatkan mimik itu ke gue?!' Batin Kate.

Kate hanya membalasnya dengan dengusan. Sampai-sampai ia merasa ingusnya akan keluar sebentar lagi.

"Rese lo. Ayo pulang." Ajak Kate.

"Buru buru amat sih neng!" Goda Sergio.

Merasa pipinya mulai memanas, Kate langsung mengalihkan pandangannya. "Apaansih? Kok lo jadi suka goda goda kencrut ya?!"

Sergio hanya terkekeh menanggapi ucapan Kate. Dia berjalan menyusuri koridor dengan Kate yang mengekor di belakangnya.

Sekolah sudah sangat sepi. Hanya terdengar suara pukulan bola di lapangan outdoor.

Sesampainya di parkiran Kate melihat Sergio yang sedang membuka pintu bagasi. Entah memasukkan apa kedalamnya.

Di sepanjang koridor tadi tidak ada sama sekali obrolan apapun.

"Kate, masuk!"

Kate terlonjak kaget. Dengan berlari kecil ia masuk kedalam lalu menutup pintu mobilnya.

Entah kenapa, Kate merasa ada yang mengganjal di hatinya. Kate memeriksa seluruh badannya, meraba raba kantong dan tubuhnya, memastikan bahwa apakah ada yang tertinggal? Tetapi semuanya lengkap.

'ah perasaan gue aja kali.' Pikir Kate

Tiba tiba terdengar celetukan Sergio. "Lo kenapa ngelamun mulu daritadi? Gak kayak biasanya."

'Gak kaya biasanya? Emang dia merhatiin gue terus?'

Memikirkan hal itu membuat Kate tersenyum sendiri "Perasaan lo aja kali." Jawab Kate diiringi tawa renyah.

Sergio hanya mengedikkan bahunya lalu ia mulai fokus menyetir.

Canggung.

"Tangan lo gak sakit buat nyetir?" Tanya Kate khawatir.

Sergio menatap tangannya yang di perban lalu menggerak gerakkan seolah-olah tidak apa apa.

"Gini doang, biasa." Jawabnya diiringi kekehan.

"Jah, sok." Ucap Kate sambil mencibir.

Tiba-tiba terdengar lantunan radio.
Lagu Thinking Out Loud mengalun dengan indah.Kate memejamkan mata menikmati lagu ini. Dan mulai menyanyi tanpa sadar.

"And baby your smile's forever in my mind and memory ...."

Sergio menoleh. Menatap Kate dengan pandangan yang sulit diartikan. Kate membalas menatapnya lalu menutup mulutnya, pipinya memerah dan dia membeku di tempatnya saat ini seakan akan tatapan Sergio bisa menghembuskan kekuatan yang bisa membekukan Kate.

HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang