Part 4

1.7K 127 2
                                    

Aku melihatnya....

Dia...

dia

SERGIO!!!

Dia mengalihkan pandangannya ke arahku.

ASTAGA!

Dia tersenyum kearahku!!

Aku mencubit tanganku, sakit. Berarti ini bukan mimpi!!

Aku membalas senyumnya. Tiba-tiba dia berjalan kearahku.

MANA MUNGKIN?!

Semakin dekat senyumnya pun semakin lebar. Dia semakin mendekat kearahku, aku terpaku di tempat. Senyumnya yang manis itu semakin jelas terlihat sekarang. OH GOSHHHH!!!

Dia semakin dekat.

Apa yang harus ku lakukan?

Aku sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Jarak kami tinggal 1 meter lagi, Apa yang harus kulakukan?

Aku bersiap menerima apa yang akan dia lakukan. Mungkin dia ingin menyapaku, atau memelukku. Mungkin?

"Hai babe." Ucap seseorang di sebelahku. Aku menoleh ke sebelahku.

Dan apa ini? Aku melihat Katy dan Sergio sedang berpelukan! Bodoh, aku lupa kalau ada Katy disampingku.

Wajahku memerah. Bisa-bisanya aku berfikiran seperti itu. Mana mungkin Sergio akan melakukan hal yang konyol seperti memelukku, menyapaku, atau bahkan tersenyum kepadaku.

"Hi" Ucap Sergio. Detik selanjutnya, dia mencium pipi Katy dengan penuh sayang.

Hhhhhh.

Hurts, it's too hurts.

Aku langsung melangkahkan kakiku menuju kelas. Aku tidak kuat melihat mereka bermesraan di hadapanku.

Aku berjalan melewati beberapa temannya Sergio yang ku kenal bernama Jean, Alvian dan Matteo.

"Ciee ngeblush!" Kata Jean. Aku tidak menghiraukan perkataan Jean.

"Ciee yang geer"

"Pede banget lo!"

"Rasain! lo malu kan?"

Dan masih banyak lagi celaan yang semakin lama samar-samar terdengar. Aku terus berlari sambil menahan rasa malu didepan murid-murid satu sekolah ini. Aku benar-benar sangat malu sekali. Mulai sekarang aku akan mencoba untuk melupakan perasaanku ini padanya. Aku tidak mau selalu mendapat hujatan dari semua orang. Cukup sampai sini saja. Tapi aku yakin usahaku ini tidak akan berjalan lancar tapi aku akan mencobanya.

Aku tertunduk di bangku kelasku sambil terengah-engah.

"Lo kenapa, Kate?" Aku menoleh ke arah sumber suara,aku melihat Raysha terheran-heran melihatku datang dengan terengah-engah.

"Gak apa-apa" Jawabku dengan napas yang memburu.

"Lo itu gak mungkin gak kenapa-napa, pasti ada apa-apanya."

"Gue gak kenapa-napa. Serius deh" Ucapku sambil menunjukkan 2 jariku ke mukanya.

"Ayolah Kate, lo kenapa? Setan yang digudang keluar?" Tanya Raysha penasaran.

"Ini lebih buruk dari setan!" Jawabku agak kesal. Mengingat kejadian yang tadi.

"Terus? Kasih tau lah Kate. Please...." Arghh! Puppy face itu selalu bisa membuatku luluh.

"OKE Nanti gue kasih tau. Tapi jangan disini." Ucapku pasrah sambil menekankan kata 'Oke'.

Sebenarnya aku tidak mau memberi tau siapapun termasuk Raysha. Tapi puppy face nya itu Ughh...

HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang