Part 7

1.5K 95 6
                                    

Raysha POV

In phone

"Gila ya lo? Apa sedeng? Apa jangan jangan lo stress?!" Teriak orang yang ada di seberang sana.

Aku memutar bola mataku jengah. "Gue seutuhnya normal. Cuma, otak gue aja nih yang kekecilan"

"Gedein makanya! Emang buat apaan sih lo nyuruh gue ke sana? Besok lagi! Jauh bego dari sini ke sana! Atau jangan-jangan lo kangen ya sama gue?"

"Iye gue kangen sama lo. Yaudah pokoknya lo besok harus ke sini!!! Gak ada tapi-tapi an!" Paksaku.

"Gue saranin lo periksa ke dokter jiwa besok. Sekolah gue gimana? Dikira ngurus sekolah gampang apa?" Timpalnya kesal.

"Udah itu gampang. Tinggal ikut omongan gue aja. Masalah urus-mengurus sekolah serahin aja sama gue. Jangan kayak orang susah deh lo. Lagian udah lama lo gak ke sini masa lo gak kangen ama gue?"

"Iya juga sih bosen gue di sini. Yaudah deh. Tapi serius nih? Lo yang ngurus sekolah gue sampe tuntas ya."

"Nah gitu dong. Masalah sekolah lo mah gampang tenang aja,"

"Oke." Dia menutup teleponnya.

Sebelum dia menutup telponnya aku sempat mendengar bunyi bel sekolah. Mungkin sekarang ini pagi disana.

Mataku terasa berat. Sepertinya aku harus tidur. Aku melihat jam didingku yang menunjukkan pukul 19.15 masih jam 7 malam tapi aku sudah mengantuk. Aku memejamkan mataku dan aku pun terlelap ke zona mimpiku.

Kate POV

Pagi-pagi sekali aku sudah bangun. Aku bangun sekitar jam 06.05. Aku tidak mau kejadian aku-telat-lalu-dihukum-dan-pingsanku terulang lagi.

5 menit kemudian aku sudah lengkap dengan seragam dan tas sekolah. Aku mengambil kunci mobil yang berada di atas meja belajarku, dan langsung turun ke bawah.

Aku berhenti di ruang tamu. Tidak ada tanda-tanda Katy disini. Mungkin ia sudah berangkat. 

Aku mengangkat kedua bahuku. Siapa yang peduli?

"Kate," Langkahku terhenti mendengar seseorang yang memanggilku. Aku membalikkan badan dan aku melihat Katy sedang berdiri di depan pintu ruang makan sambil mengenakan celemek masak bermotif bunga-bunga. Aku mengerutkan keningku. Katy? Masak?

Katy melepas celemeknya. "Mau kemana? Sarapan dulu ntar lo pingsan lagi kaya kemaren lusa."

'Iya juga' Pikirku.

Aku berjalan ke arah ruang makan dan duduk di bangku paling ujung. Katy menaruh sepiring sandwich selai blueberry di hadapanku, dan sandwich selai kacang di meja sebelahku. Setelah itu Katy menarik bangku di sebelahku dan mendudukinya.

Aku mengerutkan keningku melihat makanan di hadapanku ini. "Sandwich? Cuma ini?"

Katy menoleh ke arahku dan tersenyum simpul. "Yep."

"Kenapa lo pake celemek tadi? Kan cuma sandwich," Tanyaku heran.

Katy mulai melahap sandwichnya. "Gue gak mau seragam gue kotor" Katanya di sela-sela kunyahannya.

Aku memutar bola mataku malas. Mana mungkin sandwich bisa ngotorin seragam lo Katy.

Aku mulai memakan sandwichku dengan sangat lahap. Mungkin aku kelaparan. Ya tentu saja karena, pertama, Raysha mengingatkanku kalau aku punya janji dengannya di saat yang tidak tepat kemaren. -saat aku sedang makan-

HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang