Suster Ganjen!

219 15 1
                                    

Sebanyak apapun yang datang mengganggu, aku akan selalu percaya bahwa kamu hanya mencintaiku.

_Ghefira Alodie_

•♡•


LET'S GO FOR READING❤













Ghefira sudah menyiapkan sebuah rantang yang berisi makan siang untuk Argan. Sebentar lagi dia akan membawanya ke rumah sakit karena sebentar lagi masuk jam makan siang. Monika juga sudah agak sehat, tapi Ghefira meminta Monika untuk tetap tidak banyak bergerak. Kata Argan kesehatanya belum betul-betul pulih. Monika masih membutuhkan istirahat yang cukup dan tidak boleh kelelahan.

Tadinya Ghefira punya ide bagaimana jika Monika tinggal bersama dengan dia dan Argan saja, tapi Monika menolak. Dia lebih memilih tinggal di rumahnya sendiri. Banyak kenangan yang tidak mudah dilupakan begitu saja katanya.

"Udah mau berangkat nak?" tanya Monika sampai sedikit membuat Ghefira terkejut.

"Duh Mama. Iya nih, Gegef mau nganterin makan siang buat Argan. Mama mau apa kesini?"

"Mama haus. Air minum di botol ini habis. Jadi Mama mau ambil kesini." Monika menunjukan botol minum berwarna hitam yang memang kosong tidak ada isinya.

Ghefira menepuk dahi. Mamanya ini memang nakal. "Mama kan bisa panggil Gegef."

"Masa ambil minum aja harus repotin kamu."

"Ya ampun Mama. Ga ada kata repot buat orang tua apalagi seorang ibu."

"Biarin Gef. Lagian itung-itung olahraga. Mama pegel di kamar terus. Tiduran terus."

Ghefira mengangguk setuju. Benar juga, kasian Mamanya jika terus saja rebahan diatas kasur.

"Yaudah sini biar Gegef yang isiin."

"Eh jangan. Kamu kalo mau berangkat, berangkat aja. Nanti Argan nunggu lho."

"Biarin Ma."

"Mau bantah Mama?"

Ghefira menghembuskan nafas kasar. Dirinya memang keras kepala, tapi jika melawan Monika pasti kalah. Monika jauh lebih keras kepala dibandingkan dengan dia.

"Iya ngga Ma."

"Yaudah sana berangkat. Hati-hati sayang." Sebuah ciuman singkat penuh sayang mendarat di pipi Ghefira.

Ghefira tersenyum. Dia meraih rantang yang ada di atas meja. Kemudian membawa tangan Monika ke depan dadanya dan mencium punggung tangan Mamanya. Ghefira juga membalas mencium pipi kiri Monika cukup lama, setelahnya dia melangkahkan kaki ntuk pergi ke rumah sakit. Takut Argan sudah menunggu makan siang yang Ghefira janjikan.

Monika menatap punggung anaknya yang perlahan menghilang. Ghefira yang dulu menjadi gadis kecil dan manja sekarang telah menjadi istri  yang bertanggung jawab juga cekatan. Dengan begitu Monika rasa telah berhasil mendidik putrinya. Terlebih nanti dia akan segera punya cucu. Astaga dunia cepat sekali berputar. Momen yang dia kira akan lama sekali terjadi ternyata sangat cepat bisa dia gapai.

Tinggal nanti bertemu Wira di alam sana. Monika jadi ingat. Suatu malam Monika pernah bermimpi. Wira hadir dan mengatakan bahwa dia merindukannya. Wira memeluk erat tubuhnya lalu selebihnya bertanya soal Ghefira.

Monika mengajaknya duduk. Dia memberitahu semua perkembangan Ghefira sejak sepeninggal Wira. Di dalam mimpi Monika Wira sangat antusias sekali mendengarkannya. Hingga pada akhirnya Wira pamit untuk kembali pulang. Waktu untuk mengunjungi Monika sudah habis dia bilang. Sebelum itu, Wira menitipkan sebuah pesan untuk Monika.

Ghefira ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang