Maafin Gue.

507 80 22
                                    

"Lain kali kamu harus bisa lebih paham perasaan Ghefira. Dia itu sensitive banget orangnya," ucap Monika memberi arahan pada Argan.

Sepeninggalan Ghefira, Argan langsung mengikuti kemana taxi itu membawa gadisnya. Hingga taxi itu berhenti didepan rumah Ghefira sendiri. Argan lega, setidaknya dia memilih pulang daripada harus kemana-mana terlebih dahulu.

"Argan sadar Argan salah ma. Maafin Argan udah bikin Ghefira kecewa." Argan mengacak-ngacak rambutnya frustasi.

Monika tidak marah, dia paham apa yang dialami oleh mereka. Cinta memang penuh dengan lika-liku. Monika hanya tersenyum seraya mengelus-ngelus punggung Argan. "Sudah sayang, kalian berdua cuma salah paham."

Argan memeluk monika. "Ma, Ghefira ada di kamar?"

"Iya, mau ke atas?"

"Boleh ma?"

"Boleh dong." Argan mengendurkan pelukannya dan mulai melangkah menuju kamar Ghefira untuk minta maaf.
**

Tok tok tokkk...

"PERGI!" Itu suara Ghefira. Terdengar nyaring dengan nada yang sangat tinggi. Argan juga mendengar isak tangis kekasihnya didalam sana. Ya tuhan, apa yang telah dia perbuat.

"Ghefira gue minta maaf," lirih Argan.

"Lo budek ya! Gue bilang pergi ya pergi!!" Teriak Ghefira histeris. Dia juga  mengganti gaya bicaranya,'lo-gue' bukan 'aku-kamu' seperti biasa.

Argan tidak bisa membiarkan Ghefira terus-terusan seperti ini. Dia harus segera bertemu dengannya dan meminta maaf.

"Gef buka pintunya."

"Kuncinya udah gue buang! Dan sekarang silahkan lo pergi jauh-jauh dari kamar gue!"

Brakkk..

Tanpa basa-basi apalagi permisi Argan mendobrak paksa pintu kamar Ghefira. Dia melihat keadaan kamar yang sudah jadi kapal pecah. Berantakkan. Matanya tertuju pada seorang gadis yang duduk dilantai, menyenderkan dirinya pada ranjang serta memeluk lututnya seraya menangis sesenggukan.

Argan segera menghampiri Ghefira dan membawa tubuh mungil itu kedalam pelukkannya. "Sayang gue bener-bener nyesel. Gue minta maaf," kata Argan.

Ghefira mendorong tubuh Argan agar manusia itu menjauh dari dirinya. Dia tidak suka laki-laki yang kasar, sekalipun itu Argan. Tapi dia tidak bisa bohong, bahwa tidak ada rasa sedikitpun untuknya menjauh dari Argan. Dia sangat mencintai Argan, ini semua hanya sedikit teguran pada Argan atas sikapnya tadi. "Jangan sentuh gue!"

"Gegef yang gue kenal ga kasar kayak gini. Maafin gue Gef gue nyesel banget bentak lo tadi. Please, maafin gue." Argan kembali memeluk Ghefira namun Ghefira kembali mendorong tubuhnya. Keadaan Ghefira kali ini benar-benar sangat kacau. Selain kamar yang berantakkan, keadaan Ghefira juga sangat berantakkan.

"Dengerin gue hey dengerin gue. Lo itu pacar gue, dan semoga lo yang tuhan kirim buat selamanya dampingin gue. Gue udah cinta banget sama lo. Maaf gue bentak lo, gue ga bermaksud gitu." Argan tidak menyerah, dia menangkup kedua pipi Ghefira agar mata yang sembab itu bisa menatapnya saat bicara.

"Kalo gue mau selingkuh, gue bisa aja lakuin itu dari dulu. Cuma gue gamau selingkuh dari lo. Karena apa? Karena gue cuma cinta dan sayang sama lo. Gue emang ga seromantis cowok lain pas nyatain perasaannya. Tapi sekali lagi, cinta gue ga main-main buat lo Gef."

"Gue minta maaf sekali lagi karena udah ngebentak lo. Gue nyesel banget. Saat liat lo pergi dan gue liat keadaan lo gini, gue ngerasa jadi pacar yang gagal buat lo. Gue yang udah buat lo kayak gini. Gue nyesel banget maafin gue. Maafin gue sayang." Argan mendekatkan wajah Ghefira hingga dahi mereka saling bersentuhan.

Ghefira ( Selesai )Where stories live. Discover now