Nevan langsung terduduk dengan lemas, tadinya Nevan tidak ingin menangis, tapi saat dia membaca nama Gior di sana hatinya benar-benar sakit, dan pada akhirnya dia menangis sejadi-jadinya, merasa sangat kehilangan, bahkan seperti ada yang menghilang dan terasa kurang lengkap di hidupnya.
"Kenapa meninggalkanku? Bagaimana aku bisa hidup sendiri? Kau pernah bilang kan ingin melihatku punya pacar, menikah dan punya anak? Lalu kenapa sekarang—" Nevan menangis sesenggukan, dadanya terasa sangat sesak, kenapa Tuhan mengambil Gior dari sisinya? Nevan tidak mempunyai keluarga lagi selain Gior, apa yang salah dari Nevan? Kenapa semua orang tersayangnya diambil?
Zetta mengusap bahu Nevan, dia juga ikut menangis karena sudah tidak bisa menahannya lagi sejak tadi.
Di pertemuan singkat, kami melewati jalan masing-masing, dan terus maju. Orang akan kembali yang tak kembali tak perlu ditunggu. Dalam batasan waktu ini, kita melihat kembali jalan panjang yang tanpa ujung itu, kadang kita menangis saat mengingatnya, lalu sesekali tersenyum saat momen bahagia kembali singgah, tapi kita sadar bahwa momen-momen seperti itu tidak akan pernah kembali, walau kita berusaha untuk mengembalikan seperti semula, angin tidak pernah kembali ke tempat dia berasal.
***
Rumah terasa sangat sepi, tidak ada seseorang yang menunggu di ruang tamu sambil memainkan game, tidak ada yang mengerjakan tugas, rumah ini penuh kenangan bersama dengan Gior. Nevan melihat seisi rumahnya, mencoba untuk tetap bertahan dan berusaha untuk tetap tegar tapi kenyataannya Nevan sering runtuh saat kenangan tentang Gior kembali terlintas.
Inilah saatnya, saat di mana Nevan harus kembali ke sekolah itu untuk menghadiri kelulusan sekolah, seharusnya Nevan datang bersama dengan Gior, tapi dia sekarang sudah sangat bahagia di atas sana.
Sesekali Nevan menghela napasnya pelan dan menguatkan diri saat sudah berada di depan sekolah Andromexius School, tempat Gior menjadi siswa pintar dan terpelajar.
Kali ini Nevan tidak ingin menangis, Nevan ingin terlihat baik-baik saja walau kenyataannya dia tidak baik-baik saja. Nevan berjalan masuk ke dalam aula pertemuan, semua orang tiba-tiba berfokus pada Nevan yang baru datang, dan Nevan hanya tersenyum pada semua orang di dalam.
Nevan duduk di kursi sendirian, melihat beberapa siswa dipasangkan medali di leher mereka dan terlihat sangat senang karena telah lulus dari sekolah ini.
Saat nama Giorby Fadeyka dipanggil semua orang langsung melihat Nevan yang mencoba untuk tersenyum walau rasanya dia ingin menangis saat itu juga.
Semua orang bertepuk tangan dengan meriah saat Nevan maju ke depan mewakili Gior yang sudah tidak ada di sisinya, Joanna memberikan piala, sertifikat, dan yang lainnya.
Joanna tersenyum pada Nevan.
"Aku berharap kau baik-baik saja dan bisa melanjutkan hidupmu," kata Joanna sambil tersenyum. Nevan mengangguk lalu dia membalas senyum Joanna dengan tulus.
Dia tidak ingin menangis di acara ini, dan Nevan harus menahannya.
Saat Nevan berbalik dia melihat Rose, Lolita, Vey, Lucas, Frans, Robin, dan Norvin berdiri berjajar sambil menunjukkan senyum mereka lalu tiba-tiba mereka memeluk Nevan membuat mata Nevan kembali meneteskan air matanya karena sekarang mereka semua sudah berubah dan lebih menghargai seseorang.
Mereka melepaskan pelukannya, "Terima kasih atas semuanya, aku senang bisa bertemu dengan Bapak lagi," ucap Lucas sambil tersenyum.
Nevan tersenyum pada mereka semua, "Selamat untuk kalian semua! Kalian sudah berani menyelesaikan ini semua dengan sekuat tenaga, kalian harus menggapai mimpi kalian, jangan pikirkan pendapat orang lain dan jangan biarkan pendapat mereka menghalangi mimpi kalian. Terus semangat dan jangan menyerah!" kata Nevan sambil tersenyum menyemangati mereka semua dengan penuh kehangatan.
Bagaimanapun juga hidup harus terus berjalan, kita tidak bisa menghentikan waktu atau mengulanginya lagi, yang bisa kita lakukan adalah maju dan melangkah lebih jauh untuk membentuk jati diri yang lebih baik lagi.
Apa yang hilang dan kamu sesali adalah bagian dari hidupmu, sekalipun kembali ke masa lalu kamu tetap akan memilihnya.
Tamat
Terimakasih semuanya yang sudah memberikan vote dan comment dengan setia. Seneng banget akhirnya karya ini selesai, sebuah pencapaian lagi aku bisa menamatkan cerita (ಥ‿ಥ) aku nggak tahu harus bilang ini sad ending, happy ending, tapi aku ngetiknya sambil nangis gilak penuh emosi beberapa part terakhir (༎ຶ‿༎ຶ) dan aku anggap ini sweet ending aja deh kalau sad ending terlalu gimana gituu:v
Aku berharap kalian masih baca ceritaku yang lain, aku bakalan bikin cerita lagi jrenggg (T_T) kalian nungguin nggak?
Cerita ini masih banyak kekurangannya, dan semoga bisa lebih baik lagi ke depannya, aku berharap kalian bisa mengambil hikmah dari cerita ini, ambil yang positif-positif nya aja yaa ....
Perasaan kalian setelah selesai baca ini?
Tokoh yang paling diingat atau tokoh yang paling berkesan? Kasih alasan (?)
Scene yang paling diingat?
Hikmah yang diambil dari cerita ini?
Kasih komentar guys nanti aku post di ig buat promosi (༎ຶ‿༎ຶ)
Thank you so much guys!!!
Salam sayang dan cinta
(Ayu Maulida, author)
YOU ARE READING
Don't Click [END]
Mystery / ThrillerAkibat salah click di sebuah video yang dilarang dibuka disitus tersembunyi, seorang murid dari sekolah elit Andromexius School meninggal begitu saja tanpa sebab, pelaku pembunuhan tidak berwujud, dan misterius. Banyak dari mereka yang tidak mengeta...
31. MEMORY [END]
Start from the beginning
![Don't Click [END]](https://img.wattpad.com/cover/187747029-64-k900961.jpg)