21. DON'T CLICK ! KELABU

462 114 18
                                    

Seorang remaja perempuan baru saja ke luar dari tempat les dengan membawa handphone di tangannya, hari ini ibunya tidak bisa menjemputnya karena ada urusan mendadak, dan otomatis dia harus pulang sendirian di kegelapan malam, tapi untunglah rumahnya tidak terlalu jauh dari tempat les, jadi dia bisa berjalan saja tanpa menggunakan taksi.

Rose berjalan sedikit cepat ke arah jalan yang lampu nya temaram, tidak ada pilihan lain lagi selain melewati jalan ini, jika dia mengambil jalan yang lain itu akan membutuhkan waktu yang cukup lama.

Langkahnya tiba-tiba terhenti saat melihat jalan yang akan dilaluinya tidak ada siapa pun yang lewat ke sana. Rose mencoba menetralkan jantungnya dan memberanikan dirinya kembali berjalan.

Saat sudah berada di tengah perjalan Rose merasa ada seseorang yang mengikutinya dari belakang, tanpa pikir panjang lagi Rose mempercepat langkahnya lalu berlari karena takut, apalagi ditambah tempat ini sangat sepi dan jarang dilalui oleh orang-orang.

"Rose!" panggil seseorang membuat Rose terhenti dengan napas yang terengah-engah.

Suara yang tidak asing di telinganya, Rose membalikkan tubuhnya dan melihat keberadaan Norvin yang memakai hoddie berwarna hitam dan celana yang berwarna sama serta ... sepatu berwarna putih.

"Ke--kenapa kau ada di sini?" tanya Rose gugup saat melihat penampilan Norvin yang berbeda dari saat dia berangkat sekolah.

"Apa kau tidak menyadarinya?" tanya Norvin membuat Rose diam tidak mengerti.

"A--apa?"

Norvin tertawa pelan, "Aku juga les di tempatmu," jawab Norvin sambil tersenyum dan berjalan menghampiri Rose, tapi gadis itu justru memundurkan tubuhnya karena merasa curiga.

"Ada apa?" tanya Norvin bingung saat melihat raut wajah Rose seperti ketakutan.

"Kenapa mengikutiku?!" tanya Rose tiba-tiba kesal.

"Mengikuti? Siapa?"

"Kau! Kau mengikutiku!"

"Tidak, aku tidak mengikuti mu. Rumahku memang ke arah sini," jawab Norvin mendahului Rose yang hanya diam saja mendengar penjelasan Norvin tadi.

Rose mengerjapkan matanya lalu kembali melanjutkan jalannya di belakang Norvin.

Norvin yang merasa kurang nyaman saat Rose berjalan di belakangnya berbalik, "Kenapa berjalan di belakang? Kenapa tidak jalan bersama saja?" tanya Norvin pada Rose.

"Tidak! Tidak mau! Berjalanlah sendiri," jawab Rose ketus.

Norvin menghela napasnya pelan lalu menarik lengan Rose pelan agar mereka bisa berjalan bersamaan.

"Apa penampilanku mencurigakan?" tanya Norvin saat keduanya tengah berjalan bersama.

"Iya! Kau menakutkan!" seru Rose tanpa basa-basi.

"Untuk apa kau jalan ke sini kalau takut?"

"Bagaimana denganmu? Kenapa mengambil jalan ini?"

"Rumahku dekat."

"Sejak kapan rumahmu di sekitar sini? Aku tidak pernah melihatmu."

"Kau tidak pernah bertanya."

Rose mengerjapkan matanya dua kali.

"Biasanya kau di jemput ibumu, ke mana dia?" tanya Norvin basa-basi.

"Bukan urusanmu," jawab Rose. Padahal Norvin berniat baik mengajak Rose berbicara di tempat seperti ini, tapi gadis ini sepertinya sangat sulit untuk diajak berbicara baik-baik.

"Apa impianmu?" tanya Norvin tapi Rose tidak menjawabnya, "Rose, setidaknya jawab," kesal Norvin karena Rose terlihat sangat dingin sekarang.

"Menjadi seseorang yang berguna," jawab Rose sambil menunduk.

Don't Click [END]Where stories live. Discover now