29. DON'T CLICK ! BATASAN TERTINGGI

446 118 6
                                    

Setiap perbuatan yang kita lakukan pasti memiliki risikonya masing-masing, baik dan buruknya pasti akan kita dapatkan suatu saat nanti.

Setiap orang memiliki sisi jahatnya sendiri, keegoisan dan kejelekan yang tidak bisa ditunjukkan pada orang lain. Mereka mencoba menyembunyikan sisi jahatnya, itulah manusia.

Bahkan kejahatan di dunia ini tidak memiliki mata atau telinga, mereka tidak peduli siapa targetnya. Tidak peduli bagaimana kau berteriak, dan bertanya mengapa itu harus kamu, itu tidak akan pernah terjawab.

Banyak korban yang tidak tahu apa-apa tewas karena keserakahan dan ambisi, beberapa di antara mereka melawan sekuat tenaga tapi itu malah membuat nyawa mereka melayang.

Bermula dari sebuah situs ilegal bisa merenggut nyawa seseorang dengan mudahnya, korban pertama adalah Ben yang menghilang, Karlos yang ditemukan tewas di toilet, Leanna yang ditemukan tewas bunuh diri padahal sebenarnya dia dicekik, Kristy yang juga bernasib sama seperti yang lainnya, bahkan setelah berita sangat besar yang dilakukan Lucas, remaja itu menghilang entah ke mana tak ada yang tahu ke mana dia.

Gior membuka matanya secara perlahan-lahan, menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya, kepalanya bahkan terasa sangat sakit saat Gior mulai sadar karena ada yang memanggil namanya berulang kali.

Seluruh tubuhnya terikat oleh tali bersama dengan ... Lucas dan seorang gadis yang Gior belum ingat.

"Bangun Gior!" Lucas berusaha menggerakkan bagian tubuh Gior secara perlahan karena tangan dan kakinya juga terikat.

Gior melihat ke arah Lucas, "Kau ... di sini?" tanya Gior bingung, "Sakit sekali kepalaku," keluh Gior yang merasa kepalanya masih sakit.

"Kalian sudah melihatnya?" tanya gadis yang berpakaian kotor dan sangat berantakan.

Gior dan Lucas menoleh, "Bu--bukankah kau ... Vey?" tanya Gior mencoba melihat wajah gadis itu dengan jelas karena penerangan di sini sangatlah terbatas.

"Aku terjebak karena aku melihatnya. Dia membodohi kita semua," ucap Vey.

"Bu Sophia ...."

"Apa katamu? Kenapa-"

"Bu Sophia yang melakukan ini semua pada kita, aku melihat Ben dibunuh di sini karena mencoba melarikan diri, aku tidak bisa berbuat banyak karena aku sangat lemah," tutur Vey memotong perkataan Lucas.

"Kenapa dia melakukannya? Aku sudah tersiksa selama ini, kenapa aku terus saja disiksa seperti ini? Argh!!!" kesal Lucas mencoba melepaskan ikatannya tapi malah tubuhnya yang merasa sangat kesakitan sekarang.

"Vey apa kau sudah mengetahui ini saat sekolah dulu?" tanya Gior mengabaikan Lucas yang tidak mau diam padahal tubuhnya kesakitan.

Vey mengangguk, "Aku ... ingin ke luar dari sini. Saat itu aku pulang terlambat karena aku harus mengerjakan tugas, tapi saat itu aku malah menemukan situs ilegal sialan itu dan membawaku pada kesialan ini. Aku mencoba untuk ke luar dari situs itu tapi tidak bisa, lalu dia datang ingin membunuhku dan beruntungnya saat itu aku membawa semprotan cabai yang mengenai matanya dan aku langsung membuka jubahnya dan ternyata dia ... Bu Sophia," tutur Vey dengan suara yang serak.

"Kita tertipu olehnya, bagaimana sekarang?" tanya Lucas frustasi, "Tubuhku rasanya rusak semua, aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi di luar sana," ucap Lucas pelan.

"Video mu tersebar," potong Gior membuat Lucas terkejut.

"Aku belum mengunggahnya," balas Lucas yang keheranan karena saat itu dia belum mengunggahnya.

"Lalu ... siapa?" tanya Gior bingung.

"Itu pasti bu Sophia. Dia yang melakukan semuanya," jawab Vey.

Don't Click [END]Where stories live. Discover now