28. DON'T CLICK ! RENCANA B

490 113 26
                                    

Nevan pulang ke rumahnya dengan perasaan yang campur aduk rasanya karena sekarang semuanya ... telah hancur berkeping-keping bahkan sebelum Nevan menyelesaikan kasus ini.

"Astaga!" Nevan memegang dadanya kaget melihat keberadaan Zetta dan Willy yang ada di rumahnya sedang duduk santai menunggu kedatangan Nevan. "Sedang apa di rumahku?" tanya Nevan bingung melihat keduanya.

"Kau dikeluarkan dari sekolah? Identitas mu terbongkar?" tanya Willy to the point tapi Nevan malah pergi ke dapur mengambil minuman.

"Lalu sekarang kita harus bagaimana?" tanya Zetta bingung harus melakukan apalagi.

"Kalian tahu video yang sedang hangat dibicarakan?" tanya Nevan sambil membawa dua minuman kaleng untuk keduanya.

"Video Lucas anak kepala pemerintah itu, kenapa?" tanya Willy terlihat antusias.

"Dia menghilang, dan hanya ditemukan handphone nya saja. Menurut kalian ke mana dia?" tanya Nevan.

"Kenapa tidak melihat kamera pengawas saja?" tanya Zetta.

"Gior sedang tidak ada di rumah dan aku rasa ... pasti rekamannya sudah dihapus," jawab Nevan.

"Aku sudah mencari informasi lewat Lolita." Seketika itu pula keduanya menoleh secara bersamaan ke arah Zetta.

"Apa katanya? Dia bicara apa saja?" tanya Willy penasaran.

"Dia bilang semua itu bermula memang dari sebuah situs ilegal, pelaku bahkan bisa melacak keberadaan korbannya, dan pelakunya sama dengan apa yang kau katakan," tunjuk Zetta pada Nevan.

"Apa dia memiliki kelainan itu?" tanya Nevan.

Zetta mengangguk, "Baiklah sekarang aku sangat yakin dengan rencana b ini," kata Nevan terlihat serius saat mengatakannya.

"Memang apa rencana mu? Waktu kita tinggal sedikit," ucap Willy kurang yakin karena waktu yang mereka punya kini sudah sangat terbatas.

Nevan tersenyum penuh arti pada keduanya.

***

Rose pulang ke rumahnya dan melihat kamarnya berantakan oleh kertas yang disobek dengan sengaja, "Ibu? Apa yang kau lakukan?" tanya Rose kaget saat melihat beberapa buku yang dia beli disobek oleh ibunya dengan sengaja.

"Kau mau masuk ke kepolisian, kan? Jawab Ibu!" tegasnya bernada tinggi membuat Rose kaget.

Rose merebut kertas yang dipegang oleh Rashi, "Apa yang kau lakukan?! Kenapa melakukannya? Aku mau menjadi Polisi apa yang salah? Aku tidak mau lagi menuruti perkataan Ibu. Aku ingin mengikuti mimpiku dari dulu, sudah cukup Ibu mengatur semua kehidupanku!" tegas Rose kesal pada ibunya yang tega merusak buku tebal berisi latihan soal untuk masuk kepolisian.

Benar-benar gila.

Ibunya tidak pernah berubah.

Ibunya membuat Rose gila.

"Kau mau melawanku? Aku melakukan ini untuk kebaikanmu."

"Tidak! Ini bukan untuk kebaikanku! Kalau Ibu melakukannya untuk kebaikan ku seharusnya Ibu mendukungku! Bukan malah merobek semua buku ku. Sekarang Ibu benar-benar sangat egois! Aku membenci ini!" teriak Rose dengan kesal lalu dia pergi ke luar rumah dan melihat seseorang berdiri di luar rumahnya.

Dia ... mendengar semuanya dari luar.

Sial.

Rose melewatinya dengan perasaan yang sangat kesal, kenapa dia harus mendengarkannya? Dia ... melihat sisi gelap Rose yang tidak ingin Rose tunjukkan pada siapapun.

Don't Click [END]Where stories live. Discover now