5. DON'T CLICK ! MUERTO

721 156 8
                                    

Calm your mind and see

***

Di tengah teriknya matahari pada jam 10 pagi, seluruh siswa kini sedang bersiap-siap untuk pelajaran olahraga yang akan dipimpin oleh seorang guru baru di sekolah mereka. Salah seorang murid laki-laki sedang menunggu di depan pintu ruang guru dengan wajah datarnya. Lalu seseorang membukakan pintu dan keheranan melihat seorang siswa berdiri di sana.

"Ada apa?" tanya Nevan agak datar.

"Jangan bilang pada semua orang," jawabnya membuat Nevan tersenyum.

Kenapa Nevan memiliki adik seperti ini?

"Tidak akan. Kalau aku bilang soal ini, aku juga akan kena masalah," balas Nevan sambil menepuk bahu adiknya. "Apa kau ke sini hanya ingin bertemu denganku?" tanya Nevan keheranan.

Gior mengangguk

"Hei, apa kau mengenal Robin?" tanya Nevan selidik.

"Kenapa? Apa kau mencurigainya?"

"Tidak, aku hanya tanya. Kenapa kau sinis sekali?" tanya Nevan agak kesal karena adiknya begitu ketus pada seorang kakak apalagi sekarang dia adalah guru di sekolahnya.

"Cepatlah ke lapangan, semua orang menunggu." Gior langsung pergi meninggalkan Nevan.

Nevan mengalungi sebuah pluit dan juga stopwatch di lehernya, sekarang dia tampak seperti seorang guru olahraga sungguhan jika seperti ini.

Sementara disisi lain, seorang laki-laki bernama Lucas tengah berdiri di lapangan sembari memperhatikan seorang gadis yang begitu angkuh, yaitu Rose. Gadis itu membuatnya kesal setengah mati karena tuduhannya.

"Rose," panggil Lucas dengan suara berat.

Rose menoleh ke arah Lucas lalu dia menoleh dengan datar, "Apa lagi?" tanya Rose malas saat melihat wajah Lucas.

Lucas menghela napasnya dengan lelah saat berhadapan dengan gadis yang satu ini. Gadis seperti ini yang tidak bisa Lucas taklukan, dia selalu membuat Lucas kesal dengan ucapannya.

"Aku tidak mempunyai urusan dengan Karlos," jawab Lucas membela dirinya sendiri dari tuduhan Rose saat di ruangan tertutup itu.

Rose mengangkat satu alisnya tanda dia tidak peduli dengan apa yang dikatakan Lucas, "Lalu? Apa itu akan merubahnya?" tanya Rose sambil terkekeh pelan, "Dengan kau membela diri tidak akan merubah apapun, dasar mesum," cibir Rose sinis membuat Lucas mengepalkan tangannya kuat-kuat.

Tapi, pada saat Lucas akan membalasnya, guru olahraga datang dan menyuruh mereka berbaris dengan rapi.

"Apa kalian masih semangat?!" tanya Nevan agak keras pada seluruh murid yang ada di lapangan.

"Masih!" sahut mereka semua.

"Hari ini kita akan melakukan pemanasan terlebih dahulu, sebelum berolahraga," ujar Nevan sambil memperhatikan beberapa murid. "Ayo mulai! Silakan satu orang pimpin di depan, setelah selesai pemanasan kalian berlari keliling lapangan satu putaran saja jika sudah berlari kalian kembali berkumpul ke sini lagi," ucap Nevan agak keras, lalu semua orang menoleh ke satu orang yaitu Lucas.

"Lucas! Maju!" titah Rose pada Lucas sambil tersenyum penuh arti.

Lucas meliriknya sinis lalu dia maju ke depan untuk melakukan pemanasan. Kedua orang itu saling melempar tatapan sinis satu sama lain, dan Nevan memperhatikannya dengan baik.

Lucas mulai melakukan pemanasan sementara Nevan berjalan memperhatikan semua muridnya. Tapi, pada saat Nevan tengah berjalan, ponselnya berbunyi yang menunjukkan nama Zetta.

Don't Click [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant