24. DON'T CLICK ! YOU NEVER KNOW

580 138 21
                                        

Hari yang ditunggu-tunggu oleh semua murid Andromexius School akhirnya tiba juga, setelah melalui ujian yang cukup menguras otak dan juga emosi, mereka akhirnya berkumpul di ruang pertemuan siswa untuk mengumumkan peringkat para murid.

Seorang laki-laki berjas hitam dengan almamater sekolah Andromexius School terlihat gugup saat ini karena semua murid kelas 3 sudah berkumpul dan duduk di kursinya masing-masing, dia terus berharap agar nilai ujiannya bisa mendapatkan yang tertinggi, atau dia akan dipermalukan oleh ayahnya sendiri.

"Habislah kau Lucas," bisik Rose yang kala itu duduk di belakang Lucas yang sedang menggigit kukunya sendiri karena gugup.

Lucas berbalik dan melihat Rose yang terlihat sangat santai, bahkan dia tersenyum pada Lucas, lebih tepatnya senyum kemenangan karena sepertinya Lucas akan dipermalukan kembali.

Lucas menghela napasnya pelan dan tidak ingin terpancing emosi dengan gadis dari neraka itu, sampai akhirnya ruangan ini menjadi hening saat seorang laki-laki memasuki ruangan.

Laki-laki itu mengambil mikrofon yang diberikan oleh seorang wanita, "Halo semuanya," sapa nya ramah.

"Hai," sahut seluruh murid terkecuali Lucas.

"Sudah lama sekali kita tidak bertemu, bagaimana kabar kalian?"

"Baik."

"Apa ujian berjalan lancar? Apa kalian kesusahan?"

"Iya."

"Hari ini adalah saatnya sekolah Andromexius School mengumumkan peringkat nilai dari yang tertinggi sampai terendah. Bagaimana perasaan kalian semua?"

"Gugup!"

Dia tertawa pelan, "Seperti tahun-tahun sebelumnya saya selalu menjadi donatur untuk sekolah ini, dan saya berharap semua siswa siswi di sekolah ini bisa masuk ke dalam universitas yang diinginkan dan bisa menggapai cita-cita. Baiklah tanpa basa-basi lagi sekarang kita akan melihat siapa yang menjadi peringkat pertama sampai terakhir."

Semua orang berfokus pada layar besar yang akan memberi tahu siapa yang memenangkan peringkat pertama, semua nama siswa secara acak bergerak membuat mereka semua khawatir dengan hasilnya.

"Kita hitung bersama-sama!" Joanna mengambil alih.

"Satu!" Semua orang mulai menghitung.

"Dua!"

"Tiga!"

Lucas menutup matanya dan tidak ingin melihat hasil yang didapatkan.

"WAH! Lihat!" Semua orang menunjuk ke layar dengan wajah terkejutnya.

"Selamat untuk Rose Valerie yang menjadi siswa dengan nilai tertinggi tahun ini!" Semua orang bertepuk tangan dengan meriah saat Joanna mengatakan kalau tahun ini Rose lah yang memenangkan peringkat tertinggi di sekolahnya.

Nilainya hampir ... sempurna.

Lucas membuka matanya saat semua orang bertepuk tangan dan mencari namanya yang ternyata kali ini namanya ada di peringkat ... terbawah ketiga.

Sial.

Wajah laki-laki itu langsung melihat Lucas dengan tatapan yang susah diartikan.

Ini bencana.

"Wah Lucas, selamat," bisik Rose dengan nada mengejek.

Tangan Lucas terkepal kuat saat Rose kembali mengejek soal nilainya yang anjlok, tiba-tiba saja Lucas berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan acara yang masih berlangsung.

Sudah Lucas duga, kemampuannya benar-benar hanya sampai di situ. Mau bagaimanapun Lucas berusaha, hasilnya tetap akan seperti itu, karena itulah kemampuannya.

Don't Click [END]Where stories live. Discover now