2. DON'T CLICK ! KASUS

935 187 1
                                    

Beberapa polisi dan wartawan yang meliput berita datang ke TKP tempat terjadi tragedi mengerikan, yaitu seorang siswa sekolah menengah yang ditemukan meninggal dengan tangan yang berlumuran darah, polisi memasang tanda dilarang melewati garis / Police line vector. Seorang laki-laki terkapar tidak berdaya di atas closet dengan darah yang terus menetes di tangannya.

Seorang detektif datang bersama rekan perempuannya dan melihatnya.

"Dia ditemukan meninggal dalam keadaan seperti itu, alasannya masih belum jelas kenapa dia dengan berani bunuh diri," jelas seorang detektif perempuan itu sambil melihat korban.

"Apa dia mengukir sendiri tulisan itu?" tanyanya.

Perempuan itu mengangguk.

"Zetta, sepertinya itu tidak mungkin. Kenapa dia malah menuliskan 'you die'? Ini membuktikan ada yang melakukannya secara sengaja," ujarnya merasa ada kejanggalan dalam hal ini. Alih-alih menuliskan namanya di tangan, kenapa dia malah menuliskan 'YOU DIE' di tangannya?

"Tapi menurut penjaga warnet, tidak ada ada orang di warnet," jawab Zetta.

"Kenapa dia malah menuliskan 'you die'? Kenapa dia tidak menuliskan namanya saja, atau nama orang lain di sana? Kenapa harus tulisan itu?" tanyanya heran. "Apa ada CCTV di sini?" tanyanya sambil melihat ke atas.

"Tidak ada satu pun. Mereka tidak mempunyai CCTV," jawab Zetta.

Laki-laki tinggi bertubuh tegap dengan mengenakan pakaian bebas yang di lehernya terpasang nama identitas yang bernama Nevan Ozora dari kepolisian metropolitan kota Lavoisir ini dikenal handal memecahkan kasus seperti ini. Tapi untuk kasus ini ....

"Dia sekolah di mana?" tanya Nevan yang berdiri melihat seluruh kursi kosong warnet.

"Andromexius School," jawab Zetta.

"Detektif, kami menemukan ini di tasnya," ucap salah seorang polisi yang memberikan dua buah handphone.

Nevan menerima handphone yang di balut oleh plastik transparan, "Apa dia menggunakan dua ponsel sekaligus?" tanya Nevan sambil melihat kedua ponsel yang dipegangnya.

"Aku akan memeriksanya dan membawa ini untuk diselidiki," jelas Zetta langsung merebut barang bukti yang dipegang oleh seniornya.

"Tadi ... kau bilang dia bersekolah di Andromexius School, kan?" tanya Nevan pada Zetta.

"Itu adalah sekolah elit, apa kau pernah bersekolah di sana?" tanya Zetta penasaran.

"Tidak. Apa kau yakin tidak ada CCTV  di sini?" tanya Nevan tidak percaya. "Ke mana penjaga warnet ini?" tanya Nevan sambil melihat ke kanan dan kirinya.

Zetta memanggil seorang wanita berambut pendek yang bekerja sebagai penjaga warnet di sini.

"Apa kau tidak melihat sesuatu yang aneh saat anak itu datang? Atau ada hal-hal yang mencurigakan?" tanya Nevan mencoba menggali informasi.

Dia menggeleng, "Tidak, tadi aku sempat pergi ke luar sebentar dan tidak melihat dia masuk," jawabnya.

"Apa tidak ada kamera di sini? Bagaimana kau mengawasi semua remaja yang datang? Kalau mereka membuka situs-situs ilegal, apa kau tahu itu?" tanya Nevan seperti menyudutkan wanita itu.

"Warnet ini sudah dirancang tidak bisa melihat hal-hal seperti itu. Dan oh ya, tadi aku sempat membuat video di sini, barangkali ini bisa membantu kalian," ucapnya sambil memberikan ponsel miliknya.

Nevan langsung mengambilnya dan melihat video itu. Video ini menunjukkan kalau warnet dalam keadaan yang sepi dan sunyi. Lalu seorang laki-laki berseragam dengan name tag yang bernama Karlos Carrington datang dan melihat sekelilingnya.

Don't Click [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang