Tangan Dae--Eun terampil menyiapkan sarapan. Sarapan yang akhirnya sedikit terlambat. Tiga puluh menit Dae--Eun mencoba mengabaikan kehadiran Chan di rumah itu. Dan masih berharap bahwa dia hanya bermimpi.

"Aku lapar..."

"Heeeih?" Dae--Eun menyeka air matanya. Membasuh wajahnya di wastafel dan berbalik menghadap Chan. Chan dengan rambutnya yang acak-acakan. Polos tanpa make up. Dia sudah mengganti bajunya dengan sebuah kaos tanpa lengan. Dae--Eun mencoba mengingat dimana Chan melemparkan tasnya tadi?

Dae--Eun mengikuti Chan yang duduk di meja makan dengan tatapan matanya. Dia mengulurkan semangkok nasi dan sup miso. Juga sepiring kecil kimchi dan acar mentimun. Acar yang dibenci oleh Chan. Dia pernah mendengar seseorang mengatakan hal itu.

 Dia pernah mendengar seseorang mengatakan hal itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LEVANTER : ISTRI RAHASIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang