"Menurutmu kenapa semua orang memutuskan untuk menutupi kebenaran?" tanya Lucas membuat Nevan mengernyitkan dahinya bingung. "Mereka berpikir sebuah kebohongan akan bertahan lama, tapi apa Bapak percaya itu?" tanya Lucas lagi.
"Mereka pasti punya alasan untuk terus berbohong," jawab Nevan.
Lucas menggeleng, "Alasan? Semakin kita banyak berbohong lalu ditutupi oleh kebohongan lainnya, tetap saja, bau bangkai itu akan tercium juga," tutur Lucas diiringi senyum penuh arti, membuat Nevan keheranan dibuatnya.
Saat Nevan akan membalas perkataan Lucas, bel sekolah berbunyi membuat laki-laki itu masuk ke dalam kelasnya.
Nevan berdiri terdiam memikirkan perkataan Lucas tadi yang menyinggung soal kebohongan, apa jangan-jangan dia tahu sesuatu tentang Nevan? Jika itu memang benar terjadi, sebaiknya Nevan harus mencari titik kelemahan Lucas secepatnya, atau dia akan terus bergerak dengan cepat melebihi Nevan.
Satu-satunya orang yang dipikirkan Nevan kali ini adalah ... Gior, kunci berharga yang Nevan miliki saat menjalankan misi. Nevan melihat ke arah kelas Gior, tampak laki-laki itu sedang mengerjakan ujiannya di komputer dengan fokus tanpa melihat ke kanan dan kirinya, benar-benar serius.
***
Semua murid membubarkan diri dari kelas masing-masing saat sudah selesai mengerjakan semua ujian untuk beberapa hari ini, termasuk Nevan yang kala itu baru saja ke luar dari kantor dan melihat keberadaan Gior yang baru saja ke luar dari kelasnya.
Tanpa aba-aba Nevan langsung menarik baju Gior agar dia mengikuti Nevan, "Ada apa? Kenapa tidak sopan sekali?" tanya Gior terlihat kesal saat Nevan melepaskan tarikannya dan mengajak Gior ke tempat yang sepi.
Nevan melihat ke kanan dan kirinya untuk memastikan tidak ada siapa pun disekitarnya, "Apa kau tahu masalah soal Lucas?" tanya Nevan selidik dan terlihat tidak sabaran.
"Masalah? Dia punya banyak masalah," jawab Lucas malas saat Nevan kembali mencari informasi lewat dirinya.
"Maksudku dengan ayahnya tahun lalu, kau ingat?" tanya Nevan dan Gior berusaha untuk mengingatnya.
"Ahh ... masalah itu." Gior mengangguk mengerti saat mengingatnya.
"Apa kau tidak mendengar perdebatan Rose dan Lucas sebelum ujian berlangsung?" tanya Nevan heran karena adiknya ini benar-benar sangat terlihat tidak tertarik dengan berbagai masalah teman-temannya.
"Untuk apa melihatnya? Itu sudah biasa bagiku. Anggap saja sedang melihat sirkus," jawab Gior sambil tersenyum.
Nevan berdecak, "Sebaiknya kau harus sedikit peduli dengan sekitarmu. Siapa tahu mereka membutuhkan seseorang yang bisa menjadi pendengar," tutur Nevan yang kali ini terlihat seperti seorang kakak yang peduli.
Gior hanya mengangguk.
"Aku dengar soal ayah Lucas ...."
"Mereka memang tidak akur." Belum sempat Nevan menyelesaikan perkataannya, Gior seperti sudah tahu apa yang akan dikatakan oleh Nevan mengenai masalah Lucas dengan ayahnya.
"Kenapa?"
"Ayah Lucas selalu ingin yang sempurna dari anaknya tanpa tahu apa yang Lucas inginkan. Tahun lalu mereka bertengkar setelah pembacaan peringkat di ruang pertemuan," jawab Gior.
"Bertengkar karena apa?"
Gior melirik sekilas, "Nilai Lucas yang kurang memuaskan, padahal jika dia masuk ke sekolah biasa, dia pasti sudah mendapat peringkat pertama," jawab Gior menghela napasnya pelan saat mengingat kejadian tahun lalu.
YOU ARE READING
Don't Click [END]
Mystery / ThrillerAkibat salah click di sebuah video yang dilarang dibuka disitus tersembunyi, seorang murid dari sekolah elit Andromexius School meninggal begitu saja tanpa sebab, pelaku pembunuhan tidak berwujud, dan misterius. Banyak dari mereka yang tidak mengeta...
23. DON'T CLICK ! PEMARAH
Start from the beginning
![Don't Click [END]](https://img.wattpad.com/cover/187747029-64-k900961.jpg)