"Tidak bukan seperti itu—" Willy mencoba menjelaskannya.
"Bagaimana kita bisa menyelesaikan ini kalau kalian tidak mempercayaiku? Apa aku sangat rendahan? Aku ini polisi, untuk apa aku melakukannya? Apa wajah cantikku terlihat seperti seorang psiko? Apa yang salah denganku? Aku hanya menerima telepon dari seorang anonim yang mengatakan kalau Lolita dalam bahaya, lalu aku datang ke rumahnya dan menolong Lolita yang hampir terbunuh kalau aku telat datang, apa kalian masih mau menuduhku?" tanya Zetta menjelaskan semuanya pada kedua orang yang bahkan tidak lagi mempercayai Zetta sepenuhnya.
Bagaiman mereka bisa menyelesaikan kasus kalau tidak saling mempercayai satu sama lain? Apa kasus ini sebuah lelucon?
"Maaf, kita berdua tidak bermaksud untuk menuduhmu," ucap Willy tapi Zetta malah melirik Nevan yang hanya diam saja.
"Nevan, kau masih tidak mempercayai ku?" tanya Zetta melihat Nevan.
"Bagaimana aku bisa mempercayaimu, setiap ada kasus kau tidak ada di TKP, bagaimana aku tidak curiga?" tanya Nevan membuat Zetta sedikit terkejut mendengarnya.
"Wah! Kita sudah menjadi rekan tim selama tiga tahun dan kau tidak mempercayaiku? Sekarang aku merasa sangat menyedihkan," ucap Zetta merasa sangat tersinggung dengan semua yang dikatakan Nevan.
"Hei, minta maaflah, dia tadi sudah menjelaskannya," bisik Willy pada Nevan.
"Kalau begitu jawab pertanyaan ku. Ke mana kau pergi saat itu?" tanya Nevan.
Zetta menghela napasnya lelah, "Baiklah aku akan katakan, tadinya aku tidak ingin mengatakannya pada siapapun karena aku pikir aku bisa mengatasinya, tapi ... kau malah menuduhku dengan cara seperti itu." Zetta menjeda ucapannya, "Ibuku sakit, dia membutuhkanku," lanjutnya membuat Willy dan Nevan terdiam.
Willy kembali membisikkan sesuatu ke telinga Nevan, "Minta maaflah. Sekarang kau terlihat seperti pengecut," bisik Willy pada Nevan.
"Maaf," ucap Nevan pelan.
Zetta menghela napasnya dengan kasar, "Tidak perlu, aku hanya junior di sini dan kalian berdua adalah senior, jadi wajarlah kalau kalian berdua mencurigaiku," tutur Zetta melipat kedua tangannya di dada.
"Bukan seperti itu, baiklah aku minta maaf padamu karena telah menuduh tanpa tahu kebenarannya," ucap Nevan lagi.
Willy melihat keduanya secara bergantian, "Sudahlah pembicaraan ini kita lanjutkan saat di kantor. Sekarang kita fokus pada Lolita. Tadi kau bilang dapat telepon dari seseorang, siapa?" tanya Willy mengubah topik pembicaraan lain.
"Aku tidak tahu siapa itu, tapi dia memberi tahu soal Lolita, maka dari itu aku datang untuk mengeceknya," jawab Zetta.
"Kita akan melacak nomor itu. Lalu setelah itu?" tanya Willy meminta penjelasan lainnya dari Zetta.
"Aku datang dan melihat rumah Lolita yang berantakan."
"Apa kau lihat pelakunya?" tanya Willy.
"Saat aku datang pelakunya melarikan diri, Lolita masih terlihat shock dan belum bisa memberi keterangan, aku sedang mencobanya secara perlahan tapi dia justru mengusirku. Sepertinya aku benar-benar tidak bisa diterima di manapun, wajah tidak menjamin kau akan dipercayai atau tidak," jelas Zetta menghela napasnya lelah.
"Kalau begitu kita kembali ke kantor, Lolita pasti sedang bersama managernya saat ini. Kita kembali besok saja saat semuanya sudah tenang," tutur Willy dan keduanya mengangguk lalu masuk ke dalam mobil.
***
Keesokan paginya ....
Enam orang siswa kini sedang duduk di ruang biasa tempat mereka berkumpul, Lolita yang biasanya banyak bicara tiba-tiba menjadi pemurung, "Lolita, semalam kau menelponku, ada apa?" tanya Rose memecah keheningan yang terjadi di sini.
YOU ARE READING
Don't Click [END]
Mystery / ThrillerAkibat salah click di sebuah video yang dilarang dibuka disitus tersembunyi, seorang murid dari sekolah elit Andromexius School meninggal begitu saja tanpa sebab, pelaku pembunuhan tidak berwujud, dan misterius. Banyak dari mereka yang tidak mengeta...
21. DON'T CLICK ! KELABU
Start from the beginning
![Don't Click [END]](https://img.wattpad.com/cover/187747029-64-k900961.jpg)