21. DON'T CLICK ! KELABU

Start from the beginning
                                        

Nevan mengangguk, "Aku rasa ada yang aneh darinya," jelas Nevan tapi dia masih ragu dengan pemikirannya tentang Zetta.

"Jangan menyimpulkan yang aneh-aneh dulu, kita harus lihat ... AWAS DI DEPAN!" teriak Willy tiba-tiba membuat Nevan langsung menginjak rem saat melihat seseorang yang hampir tertabrak oleh Nevan.

Keduanya melihat seorang perempuan dengan rambut yang berantakan terkejut saat dia hampir tertabrak. Perempuan itu melihat mata Nevan, entah apa yang ingin dia katakan tapi dia ... hanya diam saja karena masih terlihat terkejut.

Lalu tiba-tiba perempuan itu menoleh ke arah lain dengan wajah yang menyiratkan ketakutan dan dia dengan cepat pergi dari sana meninggalkan Nevan dan Willy yang masih kebingungan dengan apa yang terjadi tadi.

"Cepat pergi," ucap Willy menyadarkan Nevan yang masih melihat gadis itu berlari tanpa arah, seperti orang yang tidak tahu harus melakukan apa dan ingin ke mana.

"Aku rasa kita harus menolong—"

"Dia orang tidak waras, kau tidak lihat penampilannya tadi?" tanya Willy memotong perkataan Nevan.

Nevan menoleh sekilas lalu dia mengangguk untuk melanjutkan perjalanan yang sempat terhenti.

Pikiran Nevan menjadi tidak fokus karena semua hal yang terjadi secara tiba-tiba, Nevan benar-benar tidak mengerti dengan ini semua.

"Willy," panggil Nevan dan Willy hanya menjawab dengan deheman saja. "Menurutmu ... apa kita harus mempercayai Zetta?" tanya Nevan membuat Willy menoleh dengan penuh tanda tanya.

"Kita lihat dan dengar dulu penjelasan dari Zetta baru putuskan," jawab Willy.

Akhirnya keduanya sampai di rumah Lolita, bahkan pintu rumah Lolita terbuka, saat Nevan akan melangkahkan kakinya ke dalam dia tiba-tiba berhenti, "Ada apa?" tanya Willy bingung melihat Nevan berhenti tiba-tiba.

"Aku tidak bisa masuk begitu saja, di dalam ada Lolita, jika dia melihatku semuanya akan kacau. Lebih baik kau masuk dan bicara dengan semua orang," jawab Nevan dan Willy hanya mengangguk mengerti lalu dia masuk ke dalam rumah Lolita dan melihat Zetta sedang duduk bersama Lolita yang terlihat ketakutan, bahkan beberapa barang di rumah Lolita berantakan.

"Willy?" Zetta melihat Willy dengan wajah keheranan. Seolah tahu Willy yang sedang kebingungan, Zetta memutuskan untuk berbicara dengan Willy di luar rumah Lolita.

Willy menatap wajah Zetta dengan keheranan, "Apa yang terjadi sebenarnya?" tanya Willy penasaran.

"Kau tahu dari mana? Aku belum mengirim pesan apapun padamu." Zetta meraba-raba saku celana dan bajunya mencari ponselnya, "Ponselku tertinggal di kantor," kata Zetta menghela napasnya pelan.

"Ada apa? Kenapa kau ada di rumah Lolita?" tanya Willy.

Zetta melihat ke arah mobil, "Bukankah itu mobil Nevan? Di mana dia?" tanya Zetta yang sudah hapal dengan bentuk mobil Nevan.

Nevan ke luar dari mobil lalu menghampiri keduanya, "Apa yang kau lakukan pada Lolita?" tanya Nevan to the point.

"Apa maksudmu? Kenapa nada bicaramu seperti menuduhku?" tanya Zetta bingung lalu dia melirik Willy untuk meminta penjelasan darinya.

"Rose mengatakan kalau di rumah Lolita ada kau. Sedang apa kau di sana? Lalu kenapa CCTV di rumah Lolita rusak?" tanya Nevan bernada seperti menyudutkan posisi Zetta.

"Aku tidak melakukannya. Aku datang karena dapat telepon dari seseorang. Aku tidak berniat mencelakai siapapun, wah! Pikiranmu membuatku takut!" sinis Zetta pada Nevan. "Apa kalian berdua tidak mempercayaiku?" tanya Zetta pada keduanya.

Don't Click [END]Where stories live. Discover now