22.PERHATIAN

841 59 0
                                    


Sesuatu yang sangat sulit meraihnya pasti akan sangat mudah untuk menghancurkannya

***


             DIDEPAN kolam renang yang letaknya lumayan jauh dari sekolah Naya berusaha berjalan biasa saja walaupun harus menahan rasa linu.
Riri dan Diana yang sedang mengobrol langsung menghampiri dirinya.

"Lo ganti baju apa buat air Nay lama bener,"seloroh Riri menyilangkan tangganya.

"Diajak bareng aja gaya-gayaan nggak mau,"Diana ikut menimpali karena saking lamanya.

"Iya tadi ngantri disana,"alibinya seraya tersenyum.

"Hei,"suara Jonas dari arah belakang membuat mereka otomatis menoleh dan benar saja sudah ada gerombolan cowok itu dan semua anggota kelasnya.

Zou tersenyum samar saat matanya bertemu dengan mata Naya, walau tipis tapi sangat menghangatkan.

"Ini judulnya renang masal yakan gaes,"ujar Bisma saat melihat semua anak IPA mulai berdatangan.

"Pak Bambang kan nggak mau repot makanya dia bikin kita repot,"celetuk Raka sembarangan padahal pak Bambang sudah berada disini.

"Kalo orangnya denger bisa berabe odong,"kata Bisma meninju lengan Raka,tapi korbannya malah menyengir tidak bersalah.

"Kayak emak-emak lo tukang gosip,"cecar Jonas yang langsung menggenggam tangan Diana lalu mengajaknya mendekati pak Bambang.

"Dasar Jojo otaknya memang licik,"Bisma juga ikut menyusul.

Raka memberi kode pada Riri agar meninggalkan Naya dan Zou berdua,tapi bukannya mengerti Riri malah menautkan alisnya bingung.

"Mata lo sakit ya Ka,"ucapnya sambil menyodorkan tisu.

Raka mendengus kesal,dasar bocah kagak bisa baca situasi sama sekali.
Bukan tisu yang Raka ambil melainkan tangan Riri yang langsung dia tarik menjauh.

Dan ya, sekarang tinggallah mereka berdua, sama-sama diam dan sibuk dengan pikiran masing-masing.
Zou memberanikan diri mendekat dan tersenyum.

Reflek Naya mundur merasakan Zou yang semakin dekat,"kalo terus mundur nggak ada yang jamin kalo lo gak jatoh."

Baru saja Zou diam Naya hampir terjungkal kebelakang tapi untungnya dengan sigap Zou menarik tangannya,"sejak kapan lo berubah jadi cewek yang pemalu,"tanya Zou tepat ditelinganya.

Membuat Naya menelan ludahnya susah payah, dengan jarak sedekat ini dia bisa merasakan bau parfum cowok itu.

"Berat Nay,"buru-buru Naya menyeimbangkan tubuhnya, jika adegan ini terus dilanjutkan dia tidak bisa menjamin kalau jantungnya akan baik-baik saja.

"Zou makin ganteng tau kalo ketawa gitu,"ujarnya seraya tersenyum.

Melihat Martin yang barusan lewat membuat moodnya langsung anjlok, rasanya ingin sekali Naya menonjoknya sekarang juga.

"Lo ada masalah sama Martin?"

Naya menggeleng,"ayo sama yang lain."

***

Mora yang yang baru datang ke kolam renang tersenyum miring melihat Naya yang sedang berbicara entah apa dengan Zou, akal liciknya sudah muncul sejak Naya melawannya tadi.
Dengan angkuhnya dia menyibakkan rambut dan jalan berlenggok dibuat-buat.

"Cepat jalannya Mora,"seru pak Bambang meniup peluit.

Mora yang menjadi bahan perhatian malah tersenyum manis.

Alnaya ✓Where stories live. Discover now