12.PERMINTAAN YANG TIDAK PERNAH TERPENUHI

1.2K 68 2
                                    

Maaf,untuk semua perlakuan kasarku padamu

~Zou~

***

Al & Ar


"Tadi siang gue liat Zou didepan rumah sakit."

Naya langsung menegakkan tubuhnya,dan matanya yang tadi sangat berat tiba-tiba melotot lebar tidak percaya.

"Serius lo?"tanyanya dengan nada tidak percaya.

Nara hanya memiringkan kepalanya kekiri dan mengangkat bahunya.

"Penampilannya aneh,pake topi pake jaket juga,"ujar Nara yang masih memperhatikan wajah Bingung Naya.

Lah kok mirip cowok yang tadi!

"Ngapain Zou kesini?"tanyanya sendiri.

"Mungkin kebetulan,atau memang mau nyari lo,"celetuk Nara asal.

Enggak mungkin kalo nyariin gue,eh tapi----

"Udah malem Nay tidur gih,"Nara berdiri dan meninggalkan Naya yang masih bergelut dengan pikirannya sendiri.

***

Sejak tadi yang Naya lakukan hanya berdiri dan sesekali gelisah sendiri menyaksikan mamanya yang sedang asyik berbincang dengan Nara.
Satu sisi ia ingin meminta doa agar lombanya nanti dilancarkan,tapi disisi lain dia juga takut pasti ucapan sengit akan melukai hatinya lagi.

Walau ragu akhirnya dia berani, menghampiri mamanya yang sedang mengunyah makanan.
Dengan perasaan harap cemas langkahnya semakin dekat.

"Ma,"panggilnya pelan.

"Hm."

"Naya berangkat dulu,"katanya dengan lembut.

"Ya."

"Naya mau ada lomba hari ini,mama doain ya supaya lancar,"ujarnya yang langsung maju dan meraih tangan mamanya.

Dia takut mamanya akan menolak dan menghempas tangannya kasar,tapi dugaannya salah sang mama hanya diam tidak bergeming sama sekali tapi tidak juga menolak.

Nara yang menyaksikan itu hanya diam seperti patung tanpa tau harus melakukan apa.

Tumben mama gak marah?batin Nara bingung.

Naya memegang dadanya yang deg-degan saat keluar ruangan.
Lengkungan lurus dibibirnya tiba-tiba terbit tanpa dikomando,walau tidak direspon sama sekali tapi dia tetap senang setidaknya mamanya tidak marah karena dia dengan lancang mencium tangannya.

Semoga berhasil,Naya!

***

Dilorong sekolah yang sudah ramai,Naya mempercepat langkahnya tanpa perduli tatapan adik kelas dan teman-temannya yang menatapnya aneh.
Mereka pasti masih tidak suka karena perlakuannya kemarin pada Zou,ya katakanlah dia terlalu nyosor tidak tau malu,tapi itukan bukan urusan mereka toh Naya melakukannya sendiri dan tidak merugikan siapapun.

Matanya berbinar seketika melihat sosok Zou yang berjalan lurus kearahnya.
Satu tangan pria itu dimasukkan kedalam saku celana abu-abunya sedangkan satu tangan lagi asyik bergrilnya dengan ponselnya.
Zou yang menyadari kehadiran Naya disebrang sana yang sedang memperhatikannya dengan senyum mengembang langsung memalingkan muka.

"Eh----,"seakan tubuhnya seringan kapas,tanpa aba-aba seseorang menariknya hingga dia masuk kedalam LAB bahasa.

"Apaan sih,"dengan sekuat tenaga dia menyentakan tangan pria yang tidak lain adalah Martin.

Alnaya ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang