51.STAY WITH YOU

845 48 0
                                    

Setiap cinta punya ceritanya masing-masing

***


          Hari ini adalah hari terakhir pelaksanaan UN. Semua bersorak riuh saat keluar dari ruangan, sebelumnya mereka mengerjakan ujian mata pelajaran peminatan masing-masing. Akhirnya empat hari menegangkan ini berakhir juga, entah apa hasilnya itu urusan nanti yang terpenting beban mereka sudah berkurang terasa sangat ringan bak kapas terbang.

Mereka diminta untuk berkumpul di lapangan guna berterimakasih dan meminta maaf kepada seluruh pengawas bila mana ada kesalahan saat ujian kemarin.

"Girls, untuk merayakan keberhasilan kita melaksanakan UN, gue mau ajak kalian berdua ke kafe," Diana berseru heboh kepada dua sahabatnya dikoridor sekolah diperjalanan pulang.

Sontak Naya langsung menatap Riri dengan ekspresi mengejek.
"Teraktir tapi,"jawab Riri tersenyum jahil.

"Tenang. Pacar gue yang akan bayar semua," celetuk bangga Diana.

"Iyalah yang pacarnya anak sultan,"sindir Naya seraya melangkahkan kaki.

"Iya dong,"sahut Diana mengikuti dua sahabatnya yang sudah berlalu.

***

Sesampainya dikafe semua mata tertuju pada Naya, karena hari ini seisi sekolah digemparkan dengan gosip jika Zou ditolak cintanya oleh Naya.
Menghindari tatapan misterius itu, Naya hanya menunduk dan memainkan ponselnya. Mereka berada disatu meja yang sama.
Bisma dan Raka tidak bisa ikut karena mereka ada tes masuk perguruan tinggi siang ini.

Semua dikagetkan kembali dengan kedatangan Zou bersama Marcell, bahkan Naya sekalipun.
Apakah ini nyata atau hanya pansos?

"Kok kalian datang bareng,"tanya Riri dengan tampang cengonya.

"Hiburan semata ya." Tebak Diana.

Zou hanya tersenyum lalu menarik kursi untuknya duduk,"kaget ya."kata cowok itu tersenyum jahil.

"Panik gak. Panik gak. Paniklah masa enggak." Celetuk Marcell mengedipkan sebelah matanya.

"Biasa aja,"jawab Naya tanpa ekspresi. Tapi membuat semuanya tertawa terbahak-bahak apalagi saat wajah Marcell berubah malu.

"Wihhhh nggak nyangka gue kalian bisa akur, kirain kaya Palestina Israel yang selalu bersitegang," kata Riri berdecak kagum.

"Demi tuan putri apa yang enggak."

Sontak Naya tersipu malu, kala kata-kata yang dimaksud Zou itu untuknya.

"Gue seneng liatnya,"ujar Naya yang tidak bisa menutupi kebahagiannya, karena usahanya untuk menyatukan Zou dan Marcell akhirnya berhasil.

"Hmm,"dehaman Diana membuat semuanya tersadar. Terlebih Jonas yang langsung membisikan sesuatu kepada pacarnya itu. Jonas memberi pengertian pada pacarnya untuk mendukung hubungan kedua temannya ini.

"Eh udah pesan belum," Jonas memanggil waiters seraya membuka buku menu.

"Gue berasa kayak obat nyamuk deh disini," kata Riri yang duduk diapit oleh dua sahabatnya.

"Tenang, Marcell jomblo kok jadi impas,"jawab Jonas menyenggol lengan Marcell.

Riri bergedik geli apalagi saat cowok itu tersenyum sangat lebar,"pait pait pait,"katanya sambil menggelengkan kepala.

"Tapi kok gue kepo ya, gimana ceritanya dua musuh bebuyutan bisa akur,"Naya menelisik mereka berdua dengan intens.

"Apa si yang enggak buat lo. Bahkan gue rela mati untuk bidadari kayak elo."

Alnaya ✓حيث تعيش القصص. اكتشف الآن